Nakita.id - Menyapih bayi adalah proses yang penuh tantangan bagi banyak ibu.
Meskipun menyusui adalah momen ikatan yang kuat antara ibu dan anak, ada saatnya si kecil harus mulai lepas dari ASI atau susu botol.
Namun, dengan pendekatan yang tepat, menyapih bisa menjadi proses yang lancar tanpa drama.
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Moms dan si Kecil melalui proses ini, mengutip dari berbagai sumber.
Menyapih bayi sebaiknya dilakukan saat bayi dan ibu sama-sama siap.
Hindari menyapih saat bayi sedang sakit, tumbuh gigi, atau sedang menghadapi perubahan besar lainnya, seperti mulai masuk daycare.
Usahakan untuk melakukan menyapih secara bertahap agar si kecil tidak merasa kaget.
Menyapih secara bertahap membantu mengurangi rasa ketidaknyamanan pada bayi dan ibu.
Kurangi frekuensi menyusui satu per satu setiap beberapa hari atau minggu.
Moms bisa mulai dengan mengurangi sesi menyusui di siang hari dan mempertahankan sesi menyusui malam hingga bayi benar-benar siap.
Saat bayi mulai minta disusui, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya dengan aktivitas yang menyenangkan.
Baca Juga: Mengapa Bayi Masih Terus Ingin Menyusu Padahal Sudah Hampir Disapih?
Bermain bersama, jalan-jalan, atau membacakan buku bisa menjadi cara yang efektif untuk mengalihkan fokus bayi dari menyusu.
Jika bayi masih membutuhkan rasa nyaman, Moms bisa memperkenalkan botol susu atau cangkir transisi.
Pastikan untuk memilih cangkir dengan dot lembut yang menyerupai puting ibu agar bayi merasa nyaman.
Bayi merasa lebih aman ketika ada rutinitas yang konsisten.
Cobalah untuk menciptakan rutinitas tidur atau makan yang teratur untuk membantu bayi mengurangi ketergantungan pada ASI.
Sebagai contoh, bacakan cerita atau peluk bayi sebelum tidur sebagai pengganti sesi menyusui malam.
Pastikan bayi mendapatkan makanan yang cukup dan bergizi sepanjang hari.
Makanan padat yang mengenyangkan seperti bubur, sayuran, atau protein dapat membuat bayi kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan untuk menyusu.
Menyapih adalah perubahan besar bagi bayi, jadi penting untuk tetap tenang dan sabar selama proses ini.
Jangan mudah menyerah jika bayi menangis atau rewel.
Semakin tenang dan konsisten sang ibu, semakin cepat bayi beradaptasi dengan perubahan ini.
Baca Juga: Tips Ibu Menyusui, Ini Cara Menyapih Anak Agar Payudara Tidak Bengkak
Selama proses menyapih, pastikan Moms memberikan dukungan emosional yang cukup kepada si kecil.
Pelukan, ciuman, dan kontak fisik bisa membantu bayi merasa nyaman meskipun tanpa menyusui.
Menyapih adalah waktu yang baik untuk membangun ikatan baru melalui cara-cara lain, seperti mengajak bermain atau berbicara.
Beberapa ibu mungkin tergoda untuk menggunakan obat penyapih atau metode lain yang bersifat instan, namun sebaiknya hindari.
Menyapih alami yang dilakukan secara bertahap akan lebih baik untuk kesehatan emosional dan fisik si kecil.
Jika proses menyapih terasa sulit, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak.
Dokter bisa memberikan saran khusus sesuai dengan kondisi bayi, sehingga proses menyapih bisa berjalan lebih lancar.
Menyapih bayi memang memerlukan kesabaran dan waktu, namun dengan pendekatan yang tepat, proses ini bisa berjalan dengan lancar tanpa drama.
Ingatlah bahwa setiap anak berbeda, jadi ikuti ritme bayi dan berikan dukungan emosional yang dibutuhkan selama masa transisi ini.
Dengan strategi yang tepat, Moms bisa membantu si kecil melalui fase menyapih dengan tenang dan bahagia.
Baca Juga: Cocok untuk Moms yang Mulai Menyapih, Ini Cara Menidurkan Bayi Tanpa Menyusui
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR