Proses pemanasan kembali tidak hanya membantu membunuh bakteri, tetapi juga mencegah anak mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi bakteri dari makanan mentah atau bahan lainnya di dalam kulkas.
Meskipun nutrisi makanan dapat sedikit berkurang selama proses pemanasan ulang, hal ini lebih baik dibandingkan dengan risiko penyakit yang mungkin ditimbulkan dari makanan yang tidak dipanaskan.
Pemanasan kembali pada suhu yang tepat (umumnya hingga 75°C atau lebih) membantu memastikan bahwa makanan aman dikonsumsi tanpa kehilangan banyak manfaat nutrisinya.
Memanaskan kembali makanan anak juga dapat meningkatkan rasa dan tekstur, membuat makanan lebih nikmat dan menarik bagi anak-anak.
Makanan yang dingin atau tidak dipanaskan cenderung kehilangan daya tarik dan mungkin tidak dihabiskan oleh anak.
Pastikan makanan dipanaskan merata. Jika menggunakan microwave, aduk makanan di tengah pemanasan agar panas tersebar merata.
Makanan harus dipanaskan hingga suhu minimal 75°C untuk membunuh bakteri.
Jangan hanya mengandalkan suhu. Jika makanan terlihat atau berbau aneh, sebaiknya tidak diberikan kepada anak.
Setiap kali makanan dipanaskan ulang, bakteri yang tersisa memiliki peluang untuk tumbuh. Sebaiknya makanan yang dipanaskan hanya sekali dan segera dikonsumsi.
Memastikan makanan anak selalu dipanaskan kembali sebelum disajikan merupakan salah satu langkah penting untuk menjaga kesehatan mereka.
Proses pemanasan ini membantu mencegah berbagai bakteri dan patogen yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Dengan langkah sederhana ini, Moms dapat melindungi anak dari berbagai risiko penyakit, sekaligus memastikan mereka mendapatkan makanan yang aman dan bernutrisi.
Baca Juga: Bolehkah Anak Makan Jajanan Bakso? Seringnya Karena Meniru Ibunya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR