Nakita.id - Stunting adalah kondisi yang terjadi ketika anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan kesehatan anak secara keseluruhan.
Salah satu dampak lain yang sering dialami anak stunting adalah menurunnya nafsu makan.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut penjelasannya, mengutip dari berbagai sumber.
Anak stunting cenderung mengalami masalah pada sistem pencernaan.
Kekurangan nutrisi esensial seperti protein, vitamin, dan mineral dapat mempengaruhi fungsi pencernaan.
Anak dengan kondisi ini mungkin mengalami gangguan pada usus yang menyebabkan malabsorpsi, di mana usus tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik.
Ketika sistem pencernaan tidak berfungsi optimal, anak akan merasa tidak nyaman, yang pada gilirannya membuat mereka enggan makan.
Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki energi yang rendah karena tubuh mereka tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Rendahnya energi ini menyebabkan mereka lebih pasif dan kurang aktif.
Ketika anak tidak aktif, metabolisme tubuh juga melambat, yang dapat mengurangi rasa lapar.
Baca Juga: Mengapa Stunting Bisa Membahayakan Kesehatan dan Masa Depan Anak?
Sebaliknya, anak-anak yang aktif biasanya memiliki nafsu makan yang lebih baik karena tubuh mereka membutuhkan lebih banyak energi untuk aktivitas fisik.
Nafsu makan dikendalikan oleh berbagai hormon di dalam tubuh, salah satunya adalah hormon ghrelin, yang berperan dalam merangsang rasa lapar.
Pada anak yang stunting, terjadi gangguan keseimbangan hormon yang dapat mempengaruhi produksi ghrelin.
Hal ini membuat anak-anak tersebut tidak merasa lapar meskipun tubuh mereka sebenarnya kekurangan nutrisi.
Anak-anak yang mengalami stunting sering kali lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh mereka lemah.
Infeksi, baik yang ringan seperti pilek maupun yang lebih serius, dapat mempengaruhi nafsu makan.
Saat tubuh melawan infeksi, anak-anak biasanya kehilangan selera makan karena energi tubuh difokuskan pada proses penyembuhan.
Infeksi yang berulang juga memperburuk kondisi stunting karena anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung pemulihan.
Selain masalah fisik, anak yang stunting juga dapat mengalami gangguan psikologis seperti depresi atau kecemasan.
Kondisi ini bisa dipicu oleh kurangnya dukungan lingkungan, keterbatasan dalam berinteraksi dengan anak-anak seusia, serta faktor lain yang terkait dengan kondisi kesehatan.
Gangguan psikologis ini sering kali menyebabkan anak kehilangan minat untuk makan dan aktivitas lainnya.
Baca Juga: Apa Itu Istilah Stunting pada Anak dan Penyebabnya? Ini Penjelasannya
Anak-anak yang mengalami stunting mungkin sudah terbiasa dengan pola makan yang tidak teratur atau kurangnya variasi makanan.
Ini dapat menyebabkan kebosanan terhadap makanan tertentu, sehingga anak menjadi enggan makan.
Selain itu, kurangnya variasi makanan juga berarti anak tidak mendapatkan rasa makanan yang berbeda, yang pada akhirnya membuat mereka kehilangan minat terhadap makanan.
Orang tua atau pengasuh anak yang stunting sering kali tidak menyadari pentingnya gizi seimbang untuk pertumbuhan anak.
Kurangnya pengetahuan tentang makanan bergizi dapat membuat anak terus mengonsumsi makanan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Akibatnya, anak menjadi kurang tertarik terhadap makanan, terutama jika makanan yang diberikan tidak enak atau monoton.
Untuk membantu meningkatkan nafsu makan anak yang mengalami stunting, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
Memberikan makanan yang kaya nutrisi seperti protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
Pastikan variasi makanan agar anak tidak bosan.
Jika anak memiliki gangguan pencernaan atau infeksi yang berulang, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
Dalam beberapa kasus, anak dengan stunting mungkin memerlukan suplemen gizi seperti zat besi, seng, dan vitamin A untuk membantu meningkatkan nafsu makan dan memperbaiki kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: 7 Makanan yang Dapat Membantu Meningkatkan Kesehatan Anak Stunting
Dorong anak untuk bergerak aktif, meski dengan aktivitas ringan, agar metabolisme tubuh meningkat dan mereka lebih cepat merasa lapar.
Memberikan dukungan emosional kepada anak dan memastikan lingkungan yang nyaman.
Mengajak mereka makan bersama dalam suasana yang menyenangkan juga bisa membantu meningkatkan nafsu makan.
Stunting memiliki dampak luas terhadap kesehatan anak, termasuk menurunnya nafsu makan.
Gangguan pada sistem pencernaan, infeksi berulang, penurunan energi, serta gangguan hormon menjadi faktor utama penyebab menurunnya selera makan pada anak stunting.
Oleh karena itu, penanganan yang komprehensif diperlukan, baik dari segi perbaikan gizi maupun dukungan psikologis, untuk memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup agar dapat tumbuh dengan optimal.
Wicked Siap Menghiasi Layar Lebar Indonesia, Sebuah Adaptasi Sinematik dari Kisah Ikonik The Wizard of Oz
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR