Nakita.id - Stunting adalah kondisi dimana anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari standar usianya akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu panjang.
Dampak stunting tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan otak yang bisa memengaruhi kemampuan kognitif, produktivitas, dan kesehatan anak di masa depan.
Penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau tenaga kesehatan, tetapi juga bisa dilakukan oleh keluarga melalui berbagai langkah sederhana namun efektif.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan keluarga untuk mencegah dan menangani stunting, mengutip dari berbagai sumber:
Keluarga memiliki peran penting dalam memberikan gizi yang seimbang untuk anak sejak masa kehamilan.
Ibu hamil perlu mendapatkan nutrisi yang mencukupi dengan konsumsi makanan kaya protein, zat besi, kalsium, serta vitamin seperti vitamin A, C, dan D.
Setelah bayi lahir, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi juga sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal anak.
Keluarga harus aktif dalam memantau pertumbuhan anak secara rutin, terutama pada masa seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) yang sangat krusial.
Pastikan anak dibawa ke Posyandu atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Pemantauan ini bertujuan agar masalah gizi atau pertumbuhan bisa segera terdeteksi dan diatasi sebelum terlambat.
Keluarga, terutama orang tua, perlu memberikan perhatian lebih pada pola asuh yang baik, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan gizi dan pengembangan stimulasi yang optimal.
Baca Juga: Upaya Mencegah Stunting Melalui PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR