Mengajak anak-anak untuk terlibat dalam proses daur ulang baju bekas bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus edukatif.
Melalui kegiatan ini, anak-anak dapat belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi limbah.
Moms bisa mengajak anak-anak untuk menghias atau memodifikasi baju bekas dengan cara menambahkan aksesori, menggambar dengan cat kain, atau membuat potongan baru yang lebih menarik.
Selain mendaur ulang, Moms juga bisa mengajarkan anak-anak untuk memilah pakaian yang sudah tidak dipakai dan memutuskan apakah pakaian tersebut bisa didonasikan, dijual, atau diolah kembali.
Ini bisa menjadi pelajaran berharga tentang tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan.
Jika Moms memiliki koleksi pakaian yang masih dalam kondisi bagus namun jarang digunakan, seperti pakaian pesta atau formal, menyewakannya bisa menjadi opsi yang menguntungkan.
Tren penyewaan pakaian semakin populer, terutama untuk acara-acara spesial yang hanya memerlukan pakaian sekali pakai.
Ini tidak hanya membantu mengurangi konsumsi pakaian baru, tetapi juga memberikan kesempatan kepada orang lain untuk tampil dengan gaya tanpa harus membeli pakaian baru.
Moms bisa bergabung dengan platform penyewaan pakaian atau mempromosikan koleksi pakaian di media sosial atau komunitas lokal.
Pastikan baju disimpan dengan baik dan dalam kondisi prima sebelum disewakan.
Jika Moms memiliki teman atau tetangga yang juga memiliki pakaian bekas, mengadakan pertukaran pakaian atau clothing swap bisa menjadi kegiatan yang seru dan bermanfaat.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR