Baca Juga: Rachel Vennya Bahas Azizah Salsha Selingkuh, Istri Arhan 'Ga Bahagia'
Ketika komunikasi terputus, hubungan menjadi rapuh, sehingga membuat salah satu pasangan lebih rentan untuk terlibat dalam hubungan di luar pernikahan.
Komunikasi yang baik adalah pondasi pernikahan yang sehat. Tanpa itu, konflik kecil bisa berubah menjadi masalah besar yang tak terselesaikan, membuka celah bagi perselingkuhan untuk terjadi.
Pernikahan yang telah berjalan lama kadang kala terjebak dalam rutinitas yang monoton.
Kebosanan dalam hubungan bisa menjadi pemicu perselingkuhan, terutama jika salah satu pasangan merasa bahwa hidup mereka tidak lagi menarik.
Kehidupan rumah tangga yang terjebak dalam pola yang sama setiap hari, tanpa ada keintiman, petualangan, atau kehangatan, dapat membuat seseorang merasa tidak puas dan mencari sesuatu yang lebih menantang atau menyenangkan di luar pernikahan.
Rasa bosan ini tidak jarang membuat seseorang terjebak dalam fantasi atau godaan yang muncul dari seseorang yang baru dan berbeda.
Hal ini sering kali dimulai dari percakapan ringan atau interaksi yang tampak tidak berbahaya, yang kemudian berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius.
Masalah seksual dalam pernikahan sering kali menjadi alasan seseorang berselingkuh.
Ketidakpuasan seksual bisa berasal dari berbagai hal, mulai dari kurangnya frekuensi hubungan intim, kurangnya keintiman fisik, atau perbedaan keinginan dan harapan dalam hal seksual.
Pasangan yang tidak puas secara seksual mungkin merasa tergoda untuk mencari kepuasan tersebut di luar hubungan.
Dalam beberapa kasus, pernikahan yang kurang dilandasi oleh keintiman fisik dan emosional dapat menciptakan jarak yang begitu besar, sehingga membuat pasangan rentan terhadap perselingkuhan sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR