Namun, setelah mendonorkan darah, beberapa ibu mungkin merasa lelah.
Kelelahan ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk memproduksi ASI, terutama jika mereka tidak cukup istirahat dan mengonsumsi makanan bergizi.
Disarankan untuk menyusui bayi sebelum mendonorkan darah.
Ini dapat membantu memastikan bahwa bayi sudah mendapatkan ASI yang dibutuhkan sebelum ibu mengalami kelelahan.
Setelah donor, Moms juga harus memastikan untuk beristirahat dan makan dengan baik.
Sebelum mendonorkan darah, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis.
Mereka dapat memberikan saran yang lebih spesifik berdasarkan kondisi kesehatan ibu dan situasi menyusui.
Setelah mendonorkan darah, Moms harus memperhatikan tanda-tanda seperti pusing, mual, atau kelelahan yang berlebihan.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera cari tempat untuk beristirahat dan, jika perlu, konsultasikan dengan tenaga medis.
Ibu menyusui umumnya diperbolehkan untuk mendonorkan darah, tetapi penting untuk mempertimbangkan kondisi kesehatan pribadi dan dampaknya terhadap produksi ASI.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter dan mendonorkan darah saat merasa sehat.
Dengan langkah yang tepat, Moms dapat melakukan tindakan mulia ini tanpa mengganggu kesehatan dan keamanan baik Moms maupun bayi.
Baca Juga: Apakah Boleh Donor Darah saat Hamil? Ini Penjelasannya Agar Tidak Bingung Lagi Nanti
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR