Pemeriksaan juga mencakup pencemaran zat kimia, seperti pestisida dan logam berat.
Lebih lanjut, Sahat menuturkan, produk dari luar negeri yang tiba di Indonesia namun tidak sesuai standar keamanan, atau mengandung hama penyakit akan dimusnahkan.
Pemerintah Indonesia juga akan memberikan peringatan kepada importir karena produk yang dikirimkan tidak sesuai standar keamanan.
“Saya sudah pastikan hasil laboratoriumnya sudah sesuai standar. Ada (zat kimia) yang memang tidak terdeteksi karena memang tidak ada. Ada yang mungkin di bawah standar yang diakui secara internasional,” kata dia.
Anggur Muscat yang aman biasanya memiliki warna yang cerah dan merata. Warna hijau, kuning, atau ungu harus terlihat segar tanpa bercak atau noda yang mencurigakan.
Kulit anggur yang sehat akan tampak utuh dan tidak ada retakan. Jika kulitnya halus dan mengilap, ini menandakan bahwa anggur tersebut baru dan segar.
Anggur Muscat memiliki aroma manis yang khas. Jika ada bau kimia atau bau yang tidak sedap, sebaiknya hindari anggur tersebut.
Anggur yang aman untuk dikonsumsi memiliki rasa manis dan segar. Jika rasanya aneh atau pahit, itu bisa menjadi tanda adanya residu atau kerusakan.
Pilih anggur yang memiliki label organik atau berasal dari petani yang terpercaya. Ini biasanya menandakan bahwa proses pertumbuhannya lebih aman dan minim residu.
Anggur yang terpapar residu pestisida seringkali memiliki noda atau kotoran yang sulit dihilangkan meskipun dicuci. Perhatikan apakah ada lapisan berminyak atau lengket.
Anggur yang sudah terlalu lama atau terkena pestisida mungkin memiliki kulit yang keriput atau mengendur, menunjukkan bahwa anggur tersebut tidak segar.
Baca Juga: Isu Residu Berbahaya Anggur Shine Muscat, Ini 8 Pilihan Anggur Lainnya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR