Anak stunting berisiko mengalami masalah kognitif yang dapat mempengaruhi prestasi akademis.
Anak yang kekurangan protein lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Ini karena sistem imun mereka tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa cukup protein untuk membentuk antibodi.
Protein berperan dalam pengembangan otot dan saraf.
Anak dengan asupan protein rendah mungkin mengalami keterlambatan dalam kemampuan motorik kasar dan halus.
Untuk mengatasi masalah stunting, penting bagi anak untuk mendapatkan cukup protein dari berbagai sumber, seperti:
Daging dan Ikan: Sumber protein hewani yang kaya akan nutrisi.
Telur: Mengandung protein berkualitas tinggi dan berbagai vitamin.
Kacang-kacangan dan Biji-bijian: Sumber protein nabati yang juga kaya serat.
Produk Susu: Sumber kalsium dan protein yang baik untuk pertumbuhan tulang.
Makanan rendah protein dapat memiliki dampak serius bagi anak yang mengalami stunting.
Baca Juga: Menangani Stunting yang Terjadi karena Faktor Keturunan, Apa yang Harus Dilakukan?
Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memastikan anak mendapatkan asupan protein yang cukup dari berbagai sumber.
Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan melakukan intervensi gizi yang tepat adalah langkah kunci dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR