Nakita.id - Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik anak terhambat, yang sering kali disebabkan oleh kekurangan gizi, terutama protein.
Anak yang mengalami stunting tidak hanya memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari rata-rata, tetapi juga berisiko mengalami masalah kesehatan jangka panjang.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bahaya makan makanan rendah protein bagi anak stunting, mengutip dari berbagai sumber.
Protein adalah salah satu makronutrien penting yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Protein dibutuhkan untuk:
1. Pertumbuhan Sel: Protein membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, termasuk otot, kulit, dan organ.
2. Fungsi Imun: Protein membantu membentuk antibodi yang melindungi tubuh dari infeksi.
3. Produksi Enzim dan Hormon: Banyak enzim dan hormon dalam tubuh terdiri dari protein, yang berperan dalam berbagai proses biokimia.
Anak yang tidak mendapatkan cukup protein dapat mengalami keterlambatan pertumbuhan.
Makanan rendah protein tidak mendukung pembentukan otot dan jaringan yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal.
Kekurangan protein dapat mempengaruhi perkembangan otak, yang berdampak pada kemampuan belajar dan memori anak.
Baca Juga: Apa Saja Penyebab Stunting pada Anak karena Lingkungan Sekitar?
Anak stunting berisiko mengalami masalah kognitif yang dapat mempengaruhi prestasi akademis.
Anak yang kekurangan protein lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Ini karena sistem imun mereka tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa cukup protein untuk membentuk antibodi.
Protein berperan dalam pengembangan otot dan saraf.
Anak dengan asupan protein rendah mungkin mengalami keterlambatan dalam kemampuan motorik kasar dan halus.
Untuk mengatasi masalah stunting, penting bagi anak untuk mendapatkan cukup protein dari berbagai sumber, seperti:
Daging dan Ikan: Sumber protein hewani yang kaya akan nutrisi.
Telur: Mengandung protein berkualitas tinggi dan berbagai vitamin.
Kacang-kacangan dan Biji-bijian: Sumber protein nabati yang juga kaya serat.
Produk Susu: Sumber kalsium dan protein yang baik untuk pertumbuhan tulang.
Makanan rendah protein dapat memiliki dampak serius bagi anak yang mengalami stunting.
Baca Juga: Menangani Stunting yang Terjadi karena Faktor Keturunan, Apa yang Harus Dilakukan?
Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memastikan anak mendapatkan asupan protein yang cukup dari berbagai sumber.
Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan melakukan intervensi gizi yang tepat adalah langkah kunci dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR