Nakita.id - Usia rentan kehamilan kerap menjadi pertanyaan bagi Moms yang ingin merencanakan kehamilan.
Memiliki anak merupakan impian bagi banyak pasangan, tetapi usia calon ibu saat kehamilan bisa mempengaruhi kesehatan baik bagi ibu maupun bayi.
Rentang usia yang ideal untuk hamil biasanya antara 20 hingga 35 tahun, di mana tubuh seorang wanita cenderung paling siap secara fisik untuk menghadapi proses kehamilan dan persalinan.
Di luar rentang usia tersebut, risiko kesehatan bagi ibu dan bayi bisa meningkat.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah berbagai usia rentan kehamilan dan risikonya pada tubuh dan kesehatan.
Kehamilan di usia muda, terutama pada remaja, memiliki beberapa risiko kesehatan bagi ibu dan bayi.
Tubuh remaja umumnya masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga kadang belum sepenuhnya siap secara fisik dan mental untuk menghadapi kehamilan.
Risiko yang Dihadapi Ibu dan Bayi:
- Anemia: Ibu muda rentan mengalami anemia selama kehamilan karena kebutuhan nutrisi yang tinggi untuk pertumbuhan dirinya dan bayinya.
- Preeklampsia: Risiko tekanan darah tinggi dan preeklampsia meningkat pada kehamilan di usia remaja.
- Kelahiran Prematur: Ibu remaja lebih berisiko melahirkan bayi secara prematur, yang bisa mempengaruhi kesehatan bayi.
Baca Juga: Program Posyandu untuk Ibu Hamil: Pentingnya Pemantauan Kesehatan Selama Kehamilan
- Komplikasi Kesehatan Mental: Usia muda sering kali belum siap secara emosional, yang dapat berdampak pada kesehatan mental ibu selama dan setelah kehamilan.
Usia 20 hingga 35 tahun dianggap sebagai usia terbaik untuk hamil karena tubuh wanita sudah sepenuhnya matang dan lebih siap untuk kehamilan.
Pada rentang usia ini, risiko kesehatan yang dihadapi lebih rendah dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.
Manfaat Kehamilan di Usia Ideal:
- Risiko Komplikasi Lebih Rendah: Pada usia ini, risiko komplikasi seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, dan preeklampsia relatif lebih rendah.
- Kesehatan Fisik Optimal: Tubuh berada pada kondisi yang optimal, baik dari segi kekuatan maupun daya tahan, untuk menanggung kehamilan.
- Kualitas Sel Telur: Kualitas sel telur di usia ini masih tinggi, sehingga risiko kelainan genetik pada janin lebih rendah.
Setelah usia 35 tahun, wanita masuk dalam kategori “usia kehamilan lanjut.”
Risiko kehamilan bagi ibu dan bayi meningkat secara signifikan setelah usia ini, sehingga membutuhkan perawatan medis yang lebih intensif.
Risiko yang Dihadapi Ibu dan Bayi:
- Penurunan Kualitas Sel Telur: Pada usia ini, kualitas dan kuantitas sel telur mulai menurun, yang dapat meningkatkan risiko gangguan kromosom seperti Down Syndrome pada bayi.
Baca Juga: Manfaat dan Risiko Ibu Hamil Makan Seafood yang Wajib Diketahui
- Risiko Diabetes Gestasional: Wanita di atas 35 tahun lebih rentan mengalami diabetes gestasional, yang dapat menyebabkan komplikasi pada bayi seperti berat badan lahir tinggi atau kelahiran prematur.
- Preeklampsia dan Hipertensi: Risiko tekanan darah tinggi dan preeklampsia meningkat pada kehamilan di usia ini, yang bisa berbahaya bagi ibu dan bayi.
- Kelahiran Prematur atau Keguguran: Usia lanjut berisiko lebih tinggi mengalami keguguran atau kelahiran prematur.
- Komplikasi Persalinan: Kemungkinan harus menjalani operasi caesar juga meningkat karena perubahan fisik pada tubuh wanita yang lebih tua.
Usia 40 tahun ke atas merupakan usia yang lebih rentan untuk hamil, karena berbagai fungsi reproduksi dan kesehatan tubuh sudah mulai menurun.
Kehamilan di usia ini bisa memberikan tantangan tersendiri baik bagi kesehatan ibu maupun perkembangan bayi.
Risiko yang Dihadapi Ibu dan Bayi:
- Kualitas Sel Telur yang Lebih Rendah: Risiko kelainan genetik semakin tinggi karena kualitas sel telur yang lebih rendah.
- Komplikasi Medis: Risiko kondisi medis kronis seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung meningkat, yang bisa berdampak pada kesehatan ibu dan janin.
- Keguguran: Peluang mengalami keguguran semakin meningkat dengan bertambahnya usia.
- Gangguan Plasenta: Risiko gangguan plasenta, seperti plasenta previa atau plasenta lepas lebih tinggi pada usia ini.
Baca Juga: Demi Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Ini Manfaat Pemeriksaan Kehamilan Rutin untuk Bayi
- Risiko Melahirkan dengan Operasi Caesar: Usia 40-an juga memiliki risiko tinggi harus menjalani persalinan dengan operasi caesar karena risiko komplikasi yang lebih besar.
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR