Menyadari dampak buruk yang ditimbulkan dan memahami bahwa judi online tidak memberikan manfaat jangka panjang dapat menjadi dorongan kuat untuk berhenti.
Dengan kemudahan akses internet, judi online bisa diakses kapan saja. Batasi akses dengan memasang aplikasi atau fitur pengunci di perangkat.
Berbagai aplikasi yang didesain khusus untuk memblokir situs atau aplikasi judi dapat diinstal sebagai langkah preventif agar Dads tidak tergoda kembali.
Berbicara dengan keluarga, teman, atau komunitas yang mendukung bisa menjadi kekuatan besar untuk berhenti berjudi.
Dads bisa mencari komunitas yang memiliki pengalaman serupa atau berpartisipasi dalam grup pendukung seperti Gamblers Anonymous yang menyediakan dukungan bagi mereka yang ingin bebas dari kecanduan judi.
Kecanduan judi sering kali berkembang dari kebutuhan untuk mencari hiburan atau pelepasan stres.
Cobalah menggantinya dengan aktivitas yang lebih sehat seperti berolahraga, membaca, menulis, atau mengikuti hobi lainnya.
Melibatkan diri dalam aktivitas yang bermanfaat bisa membantu mengurangi keinginan berjudi.
Ketika seseorang mengalami kerugian besar akibat judi, salah satu cara untuk bangkit adalah dengan belajar mengelola keuangan. Buat anggaran yang jelas dan catat setiap pengeluaran.
Dengan begitu, Dads bisa melihat ke mana uang mengalir dan menahan diri untuk tidak menggunakannya pada hal-hal yang tidak penting, seperti judi.
Pertimbangkan juga berkonsultasi dengan penasihat keuangan untuk membantu mengelola hutang atau merencanakan keuangan kalian kembali.
Baca Juga: Bahaya Main Judi Online untuk Mental Anak, Lebih dari Masalah Keuangan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR