Baca Juga: Cuaca Minggu 10 November 2024, Mana Wilayah yang Terjadi Hujan Lebat?
Cuaca ekstrem ini dapat berdampak pada kondisi perairan, seperti peningkatan tinggi gelombang dan angin kencang.
Cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada 12 November 2024 ini disebabkan oleh beberapa faktor meteorologi, termasuk:
La Nina adalah fenomena alam yang mempengaruhi suhu permukaan laut di Samudra Pasifik, meningkatkan curah hujan di wilayah tropis termasuk Indonesia.
Pada periode ini, La Nina memperkuat potensi hujan lebat dengan peningkatan curah hujan hingga 20% dari normalnya.
Siklon Tropis Yinxing, yang terpantau di sekitar Laut Filipina, memberikan dampak tidak langsung pada Indonesia.
Meskipun siklon ini bergerak menjauhi wilayah Indonesia, pengaruhnya masih bisa dirasakan dalam bentuk peningkatan curah hujan, angin kencang, dan tinggi gelombang di beberapa wilayah di Indonesia bagian timur.
BMKG juga mengidentifikasi adanya pengaruh Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial, yang mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Hal ini meningkatkan potensi cuaca hujan lebat, terutama di wilayah yang mengalami pertemuan angin (konvergensi) dan kecepatan angin yang melambat (konfluensi).
Hujan lebat yang diperkirakan terjadi dapat berdampak luas pada aktivitas masyarakat. Beberapa dampak yang bisa terjadi antara lain.
Banjir adalah salah satu risiko utama di daerah dataran rendah dan perkotaan, sedangkan tanah longsor berpotensi terjadi di wilayah pegunungan dan daerah berbukit yang mengalami curah hujan tinggi.
Wilayah seperti Jawa Barat, yang sudah mengalami beberapa insiden tanah longsor di masa lalu, perlu meningkatkan kewaspadaan.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR