Menurut Lita, dalam hubungan yang sudah sangat toxic, lebih baik untuk mencari jalan keluar yang lebih baik daripada tetap bertahan hanya demi status atau demi anak.
"Maka kita harus berpikir ini hubungan sudah sangat toxic. Jadi buat apa?" kata Lita Gading.
Ia juga menyarankan Paula untuk berpikir matang sebelum memutuskan untuk rujuk.
Menurutnya, dalam kondisi di mana sudah terjadi perasaan terluka dan kehilangan penghargaan satu sama lain, sulit untuk memperbaiki hubungan secara harmonis.
Lita menekankan bahwa kesehatan mental dan emosional Paula harus diutamakan, dan tidak ada alasan untuk mempertahankan hubungan yang tidak sehat hanya karena adanya anak dalam pernikahan tersebut.
Salah satu isu yang kerap dipertimbangkan dalam perceraian adalah dampaknya terhadap anak-anak.
Namun, Lita Gading memiliki pandangan bahwa meskipun orang tua bercerai, perkembangan anak-anak tetap dapat berjalan baik jika mereka berada di bawah pengasuhan yang tepat.
Menurut Lita, anak-anak bisa tumbuh dengan sehat selama mereka berada dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan stabil secara emosional, terlepas dari situasi pernikahan orang tua mereka.
"Perkembangan anak gak usah dipikirkan karena dengan dia berada di bawah pengasuhan orang yang tepat, dia akan tumbuh menjadi orang yang lebih baik," ungkap Lita.
Pandangan ini menunjukkan bahwa perceraian tidak selalu berdampak negatif pada anak, selama mereka mendapatkan dukungan dan pengasuhan yang baik dari orang tua atau keluarga lainnya.
Dalam beberapa kasus, anak-anak justru akan lebih sehat dan bahagia jika mereka berada di lingkungan yang tenang dan bebas dari konflik.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR