Misalnya, obat-obatan tertentu yang bersifat sedatif atau antidepresan bisa membuat bayi menjadi lebih lemas, mengantuk berlebihan, atau kurang responsif.
Hal ini dapat mengganggu perkembangan fisik dan kognitif bayi dalam jangka panjang.
Obat yang dikonsumsi ibu juga dapat meningkatkan risiko alergi pada bayi, terutama jika bayi sensitif terhadap bahan kimia dalam obat tertentu.
Alergi ini dapat menyebabkan gejala seperti ruam kulit, gatal-gatal, atau sesak napas.
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda alergi setelah ibu mengonsumsi obat, segera konsultasikan ke dokter.
Beberapa obat tertentu, seperti antihistamin, dapat memengaruhi produksi ASI.
Antihistamin sering digunakan untuk mengatasi alergi, namun efek sampingnya adalah mengurangi produksi ASI yang penting bagi nutrisi bayi.
Jika produksi ASI menurun, bayi mungkin tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya.
Dalam kasus yang lebih serius, minum obat sembarangan saat menyusui bisa menyebabkan keracunan pada bayi.
Beberapa jenis obat memiliki efek toksik bagi bayi, meskipun dalam dosis kecil.
Gejala keracunan pada bayi bisa berupa kulit pucat, muntah, napas cepat, atau kejang. Keracunan obat ini bisa sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.
Baca Juga: Bahaya Main HP saat Menyusui, Termasuk Ganggu Pola Tidur Bayi
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR