Nakita.id - Bayi yang baru lahir sering kali rentan terhadap berbagai penyakit, seperti flu, perut kembung, hingga diare yang dapat menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah besar.
Jika bayi mengalami diare, jangan abaikan masalah ini, karena risikonya bisa sangat serius. Kotoran yang bertekstur cair menjadi tanda awal bahwa si kecil mungkin terkena diare.
Diare merupakan kondisi yang berbahaya karena dapat membuat bayi kehilangan banyak cairan. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk mengetahui penyebab utama diare pada bayi agar bisa segera diatasi dengan tepat.
Pada umumnya, kotoran bayi memang cenderung lembek, terutama selama beberapa bulan pertama kehidupannya.
Namun, bila bayi terkena diare, sering kali disertai gejala awal seperti demam atau kehilangan nafsu makan. Selain mengenali gejala, berikut adalah beberapa penyebab utama diare pada bayi:
Penyebab Diare pada Bayi
Bayi yang sering berada di lingkungan penitipan anak lebih rentan terpapar parasit seperti giardia, yaitu infeksi usus yang disebabkan oleh parasit. Penularan terjadi ketika bayi memasukkan benda yang terkontaminasi, seperti mainan, makanan, atau tangan, ke dalam mulut.
2. Infeksi Virus
Rotavirus menjadi salah satu penyebab paling umum diare pada bayi di bawah usia dua tahun. Untungnya, setelah vaksin rotavirus diperkenalkan pada 2006, angka infeksi ini telah menurun secara signifikan.
Meski begitu, bayi yang divaksinasi masih dapat terinfeksi, tetapi gejalanya biasanya lebih ringan dan cepat pulih.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengenali Ciri Feses Bayi Diare? Ini Tandanya, Ketahui Juga Tips Mengatasinya
3. Efek Samping Antibiotik
Sebanyak satu dari sepuluh anak yang mengonsumsi antibiotik mengalami diare, mual, atau sakit perut.
Hal ini terjadi karena antibiotik tidak hanya membunuh bakteri jahat, tetapi juga bakteri baik di usus, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan.
4. Alergi Protein Susu
Sekitar 3% bayi memiliki alergi terhadap protein susu yang terdapat dalam susu formula atau ASI. Gejala alergi ini meliputi muntah, gatal-gatal, dan diare.
Jika bayi Moms mengalami alergi ini, dokter biasanya akan merekomendasikan susu formula khusus.
Tips Mengatasi Diare pada Bayi
Saat bayi terkena diare, hindari memberi obat antidiare tanpa anjuran dokter, karena bisa berbahaya.
Sebaliknya, Moms dapat mencoba langkah-langkah berikut untuk meringankan kondisinya:
1. Rutin Ganti Popok
Gunakan handuk lembut dan air hangat untuk membersihkan area bokong bayi, lalu keringkan dengan hati-hati. Oleskan salep untuk melindungi kulit bayi. Jika ruam tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter.
Baca Juga: Jangan Panik! Bayi Diare Saat MPASI Bisa Diatasi dengan Cara Ini
2. Cukupi Cairan Tubuh
Karena diare menyebabkan kehilangan cairan, pastikan bayi mendapatkan cukup ASI, susu formula, atau cairan rehidrasi oral.
Hindari memberikan jus buah, karena gula yang terkandung dapat memperburuk gejala.
3. Berikan Makanan yang Tepat
Dokter merekomendasikan makanan seperti daging ayam tanpa lemak, oatmeal, roti gandum, atau kerupuk untuk membantu menggantikan natrium yang hilang akibat diare.
Dengan mengenali penyebab dan cara mengatasinya, Moms dapat membantu bayi pulih dengan cepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca Juga: Ciri-ciri Bayi Diare karena ASI, Begini Cara Tepat Menanganinya
Tonton Sisi Baru dari Kisah Legendaris yang Telah Dinanti dalam Disney’s 'Mufasa: The Lion King'
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR