“Membawa produk kelas dunia Croma-Pharma, seperti filler Saypha® 2.0, ke Indonesia menguatkan ikhtiar inovasi kami atas pemenuhan kebutuhan konsumen masyarakat umum serta profesional medis kami yang terus berkembang dan cerdas,” demikian disampaikan Endrajaya Tjen, Chief Marketing Officer (CMO) GEA Medical. "Kami berkomitmen kuat atas kiprah GEA Aesthetic dan sangat antusias untuk memulai perjalanan strategis ini bersama Croma-Pharma." Lanjutnya.
"Indonesia adalah pasar yang dinamis dan berkembang pesat untuk perawatan estetika, dan kami sangat senang dapat bermitra dengan GEA Aesthetic. Jaringan distribusi mereka yang mapan, komitmen terhadap kualitas layanan, dan pemahaman mendalam tentang pasar lokal menjadikan mereka mitra ideal untuk memperkenalkan solusi inovatif Croma-Pharma, termasuk filler Saypha® 2.0 kami.” Ujar Valentin Gruber, Director of Global Marketing & Customer Experience Croma.
Dalam kesempatan yang sama, Gruber juga mengungkap dedikasi Croma-Pharma membangun sinergi strategis dalam kemitraan ini untuk memastikan kualitas produk yang unggul dan memuaskan, tidak hanya para praktisi estetika di Indonesia tetapi juga masyarakat umum.
Sementara itu, dr. Dagné Pupo - Founder and Director Dagné Pupo Clinic, Spain, mengungkap bagaimana ia memandang Indonesia sebagai negara dengan nilai-nilai keseimbangan, keselarasan, dan relasi antar manusia yang kuat. Nilai-nilai yang juga sangat kuat dalam bidang pekerjaannya sebagai dr estetika.
"Dalam kedokteran estetika, pasien adalah prioritas utama kepuasan, keamanan, dan pengalaman mereka. Untuk membimbing mereka, kita membutuhkan pengetahuan mendalam, teknik terasah, dan produk berkualitas. Croma menjadi fondasi dengan kemurnian tinggi, teknologi canggih, dan transparansi ilmiah, memberi kepercayaan dalam proses dan hasil. Saat inovasi, ilmu, dan keindahan bersatu, kita menciptakan alat yang meningkatkan praktisi dan memberdayakan pasien, mewujudkan visi bersama untuk masa depan estetika di Indonesia," imbuh dr. Pupo.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren kecantikan di Indonesia berkembang pesat dengan meningkatnya permintaan pasien dan kemajuan teknologi estetika. Prosedur non-invasif seperti facial, chemical peeling, dan teknologi HIFU semakin diminati karena downtime minimal, sedangkan prosedur invasif seperti filler, botox, tanam benang, dan bedah estetika mulai diterima lebih luas karena hasilnya lebih signifikan dan bertahan lama.
“Dalam memilih dermal filler untuk pasien, saya selalu mempertimbangkan beberapa karakteristik penting yang harus disesuaikan dengan kebutuhan anatomi dan tujuan estetika masing-masing individu. Tidak semua filler cocok untuk semua area wajah, sehingga pemilihan produk harus sangat selektif dan berdasarkan evidence based medicine (EBM).
Sehingga produk filler yang baik adalah yang dapat mengakomodir karakteristik dari masing-masing area wajah.” ujar dr. Ide Bagoes Insani, MM, MARS, Sp. BP-RE - Dokter Bedah Plastik dan Rekonstruksi Estetik, yang berpraktek di The Clinic Menteng, RS Pondok Indah, dan RSPPN Soedirman.
Sebagai dokter spesialis bedah plastik, dr. Bagoes menekankan bagaimana pendekatan komprehensif dengan kombinasi prosedur minimal invasif dan bedah estetika dapat memberikan hasil lebih optimal dan harmonis, seperti penggunaan filler untuk menyempurnakan kontur pascaoperasi.
Praktisi estetika dr. Indry Putri Widjaya yang mengkhususkan dirinya pada bidang perawatan anti-aging, kontur wajah dan peremajaan kulit dari Privee Clinic menekankan pentingnya kualitas produk estetika dalam mencapai hasil yang alami dan awet.
“Saya sudah banyak mencoba berbagai brand filler, namun bagi saya Croma memberikan kesan yang mendalam. Saya kagum pada hasil kontur Croma pada wajah pasien yang mampu memberikan perubahan signifikan namun masih terlihat sangat natural. Setelah mengunjungi fasilitas produksi Croma-Pharma di Austria, saya yakin dengan standar tinggi produknya yang memastikan hasil tampak alami, tahan lama dan tetap aman,” tutup dr. Indry.
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR