Tabloid-Nakita.com - Akses jalan tol baru Cipali, alias Cikopo Palimanan membuat warga ibukota dan sekitarnya memiliki destinasi liburan baru. Perjalanan Jakarta Cirebon dapat ditempuh lebih cepat dan nyaman. Bila dulu pilihannya hanya daerah Puncak atau Bandung, kini Cirebon menjadi salah satu magnet wisata baru, baik wisata kuliner, wisata budaya, maupun wisata lainnya. Nah, kebetulan nakita punya program baru, yaitu Nakita Family Trip: Explore West Java, berlangsung dengan mengikuti perjalanan keluarga Mama Indah dan putrinya, Maryam (6 bulan). Perjalanan diawali dari kediaman Mama Indah di Tangerang Selatan pada Kamis (24/12) lalu, langsung menuju kota di ujung timur Jawa Barat: Cirebon.
Hasilnya, inilah 4 destinasi wisata mengasyikkan yang dapat dikunjungi di tahun baru:
1. DOCANG PLERED
Inilah tempat wisata yang layak dan khas, docang plered. Makanan yang biasa disantap saat sarapan ini terbilang langka dan banyak yang tidak mengenalnya, padahal rasanya luar biasa nikmat dan sangat khas. Apalagi disantap saat masih panas.
Berbahan dasar parutan kelapa, tauge, daun singkong, dan oncom tahu yangg dibuat menjadi kuah, ditambah lontong nasi putih, tentu makanan tradisional ini kaya akan nutrisi, khususnya serat dan zat gizi mikronutrien. Rasanya, jangan ditanya lezatnya. Dijamin ketagihan.
Penasaran ingin mencicipinya? Sambangi saja pasar Harjamukti kotamadya Cirebon. Pasar tradisional berpenan moderen. Harganya, semangkuk hanya 5000 rupiah saja.
2. NASI JAMBLANG PELABUHAN
Selain empal gentong dan tahu gejrot, Cirebon memiliki makanan khas lain yang sayang untuk dilewatkan, yaitu nasi jamblang.
Jika ingin mencicipi nasi jamblang yang penyajiannya menggunakan daun jati dan legendaris, coba mampir di warung nasi jamblang pelabuhan. Letaknya di pusat kota, samping Taman Ade Irma Suryani Nasution.
Jika berkesempatan mampir ke warung yang sudah menjadi favorit warga Cirebon sejak tahuan 70-80 an, baiknya datang pagi-pagi atau paling siang jam 9 WIB supaya masih mendapatkan penyajian nasi dan lauk yang disajikan dengan daun jati, juga antrinya tidak terlalu lama.
Walau sudah menjadi tempat makan favorit, suasana di tempat ini masih dijaga keasliannya. Salah satunya menu dan resep makanan yang tidak berubah. Para pengunjung dipersilakan mengambil makanan sendiri di dapur.
Selama kita berada di tempat tersebut, iringan musik pengamen jalan terus menemani. Asyiknya, pengamen di sini tidak membuat resah pengunjung, justru menghibur. Karena mereka tidak menghampiri satu persatu pengunjung, namun tetap di posisinya yang dilengkapi kotak untuk pengunjung yang ingin memberikan uang.
3. BELANJA OLEH-OLEH CIREBON
Berkesempatan singgah di kota Cirebon, sangat disayangkan jika tidak belanja oleh-oleh yang banyak dan khas di kota Wali ini.
Banyak tempat yang menjajakan oleh-oleh khas Cirebon, tapi jika ingin tempat yang nyaman terlebih untuk bayi, juga harganya murah meriah, dan menjual aneka makanan khas yang layak dijadikan oleh-oleh edisi terbatas, cobalah datangi pasar Pagi Cirebon yang terletak di jantung kota.
Di pasar pagi, yang sudah menjadi pasar modren berkonsep mal, langsung menuju lot paling belakang di samping kiri pasar. Disitu bisa ditemukan toko-toko yang menjajakan aneka makanan khas Cirebon dengan harga murah. Contoh, gula batu putih dan gula batu lemon hanya 25 ribu rupiah 1 kg. Abon sapi 1/2 kg hanya 150 ribu rupiah. Kerupuk udang asli Cirebon 30 ribu rupiah. Teh upet, teh primadona warga Cirebon hanya 30 ribu rupiah isi 25 bungkus teh.
Disitupun kita bisa membeli teh set alias teh poci set yg terbuat dari tanah liat.
4. BERSANTAI DI TAMAN GUA SUNYARAGI
Situs purbakala dan cagar budaya ini letaknya persis di samping kiri jalan bympas kota Cirebon sebelum terminal bus. Memang tidak banyak yang bisa dilakukan bayi di tempat ini. Namun tempat ini layak dijadikan tempat singgah untuk relaksasi sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke kota tujuan.
Untuk dapat menikmati nuansa purbakala gua Sunyaragi sambil mengajak bayi, baiknya mama membawa stroler outdoor, cirinya rodanya berdiameter besar dan modelnya buggy. Sebab tempat ini memiliki kontur jalan setapak offroad untuk ukuran stroller.
Pastinya tempat ini pas dijadikan lokasi singgah dan foto-foto.
Selamat berwisata Mama!
Nakita Family Trip didukung oleh XL 4G.
Gazali
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
KOMENTAR