Tabloid-nakita.com – Pernah melihat atau menghadapi situasi berikut? Satu menit Mama dan anak batita Mama menikmati makan malam dengan tenang di restoran, semuanya sepertinya akan berjalan dengan baik-baik saja, dan menit selanjutnya si kecil mulai merintih, merengek, lalu menjerit sekuat-kuatnya karena sedotannya bengkok. Apa yang sebenarnya tengah terjadi dengan anak batita Mama? Kalau dalam istilah yang biasa digunakan dalam dunia psikologi, anak Mama tengah mengalami temper tantrum. Apa itu? Yuk, kita mengenal temper tantrum lebih jauh.
Temper tantrum adalah emosi yang bisa disamakan dengan badai musim kering—terjadi secara tiba-tiba dan terkadang sangat dahsyat. Meski tampak menakutkan, temper tantrum sesungguhnya bentuk luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol dan masih tergolong normal, yang merupakan bagian dari proses perkembangan. Anak-anak berumur antara 1 sampai 3 tahun biasanya rawan mengalami tantrum. Dan, seperti biasa, sebagai periode dari perkembangan, tantrum pasti akan berakhir.
Meski Mama mungkin merasa khawatir jika Mama tengah membesarkan seorang tiran, bersikaplah penuh percaya diri—pada usia ini, anak-anak tidak cenderung berubah menjadi manipulatif. Yang lebih mungkin, dia tengah mengalami krisis dalam merespons rasa frustrasi.
Clair B. Kopp, dosen psikologi perkembangan di Claremont Graduate University di California, mengaitkan sebagian besar penyebab masalah itu dengan keterampilan berbahasa yang masih belum berkembang dengan baik. “Anak-anak batita mulai bisa memahami lebih banyak kata yang mereka tangkap dan dengarkan, meski begitu kemampuan mereka untuk memproduksi bahasa masih sangat terbatas,” ujarnya. Ketika anak Mama tidak bisa mengekspresikan apa yang ia rasakan atau apa yang ia inginkan, rasa frustrasi pun menguasainya.
Lalu bagaimanakah cara menangani anak yang tengah mengalami temper tantrum. Baca artikel selanjutnya tentang 7 Kiat Mengatasi Temper Tantrum, berikut ini.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR