Tabloid-Nakita.com – Mama senang, karena si kecil ikut kegiatan mewarnai, rutin berenang, atau belajar main musik. Wah, Mama perlu hati-hati ya dalam memilih kegiatan bagi si kecil. Jangan sampai Mama memaksa kegiatan anak agar ia terlihat aktif dan pintar. Sebuah laporan dari American Academy of Pediatrics of Pediatrics mengungkapkan, sebagian anak yang punya terlalu banyak kegiatan memiliki tingkat stres dan kekhawatiran yang lebih tinggi.
Mama perlu mengingat bahwa hidup seimbang adalah hal yang terpenting. Hal tersebut dimulai dari diri Mama sendiri. Jangan sampai kegiatan Mama yang begitu padat membuat Mama lupa untuk mengonsumsi makanan sehat dan olahraga. Kebiasaan buruk tersebut akan mengajarkan pada si kecil bahwa kegiatan yang sangat padat lebih penting dibanding memelihara kesehatan tubuh. Ingat, si kecil dalam masa pertumbuhan sehingga membutuhkan kualitas hidup yang sangat baik.
Baca juga: Tindakan Orang Tua yang Dapat Merusak Masa Depan Anak
Mengatur si kecil memang jadi tugas Mama. Namun, jangan sampai Mama terlalu banyak ikut campur apa yang ia senangi. Hal itu akan mengancamnya di masa depan. Memaksanya melakukan kegiatan pilihan Mama membuatnya tidak mampu mengembangkan apa yang ia miliki. Mereka pun melakukan hal-hal yang tidak membantu mereka bertumbuh dengan baik. Coba buat prioritas kegiatan antara apa yang si kecil butuhkan, dan kegiatan yang ingin si kecil lakukan. Hal ini akan membuat kegiatan yang ia lakukan memang pilihannya dan berguna bagi masa depannya.
Untuk itu, cari tahu apa yang menjadi minat si kecil. Mama perlu berpartisipasi dalam hal ini. Cobalah memerhatikan apa yang ia lakukan setiap hari agar Mama mengetahui secara pasti minat dan bakatnya. Jangan pula memaksakan ia untuk menyukai sesuatu. Pemaksaan akan merusak kepribadiannya seperti merusak rasa percaya diri.
Baca juga: Apa Beda Minat dan Bakat Anak?
Saat mendaftarkan si kecil dalam kegiatan tertentu, pastikan motivasi Mama hanya untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Jangan sampai mendaftarkan si kecil belajar musik hanya karena Mama merasa tidak mau kalah dengan anak-anak teman Mama yang sudah pandai bermain musik. Mama tidak boleh mengajarkan padanya mengenai kompetisi yang berlebihan. Mengembangkan keunikan bakat masing-masing dan mengajarkan arti perbedaan pada si kecil akan jauh lebih baik.
Memaksa kegiatan pada anak akan berdampak pada tidak munculnya rasa percaya diri. Ia akan merasa bahwa apa yang jadi pilihannya salah, sehingga ia tidak berani mengungkapkan apa yang jadi pendapatnya. Anak yang tidak mampu mengembangkan minat dan bakatnya juga berisiko tidak terlibat aktif dalam lingkungan sekitarnya. Kini, biarkan si kecil mengatur sendiri kegiatan yang ia ikuti.
(Niken/Live Strong)
BERITA POPULER: Pekerjaan Suami Arie Rieyanthie yang Selingkuh hingga Manfaat Cuci Wajah Pakai Air Tajin
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR