Nakita.id - Dalam 4 menit pertama, pertolongan pertama pada kecelakaan harus diberikan secara tepat agar cedera tidak bertambah parah.
Untuk itu, ada beberapa rambu yang harus dipatuhi dalam memberikan P3K.
Berikut rambu-rambu akan apa yang harus dilakukan
BACA JUGA :Ini Moms, 5 Obat Yang Wajib Ada Di Kotak P3K.
1. Ikuti pelatihan P3K di RS agar dapat melakukan upaya penyelamatan jiwa anak.
Salah satunya agar orangtua terampil melakukan restitusi jantung paru (RJP) yang dapat menghasilkan 2 atau 3 kali kemungkinan selamat pada korban.
2. Pastikan lingkungan aman untuk si penolong dan juga korban sebelum memberikan pertolongan.
Pindahkan korban hanya jika dibutuhkan.
Misalnya, ketika anak terkena sengatan listrik, pastikan aliran listrik telah dimatikan.
Bila anak tenggelam, pastikan kita sebagai penolong mampu mengangkat tubuhnya ke tempat yang kering.
Pastikan korban berbaring dalam posisi telentang pada permukaan yang datar dan keras seperti meja, lantai, atau tanah.
3. Periksa kesadaran anak dengan cara menepuk atau menggoncang bahunya perlahan sambil memanggilnya dengan suara yang keras.
Jika si anak masih bayi, gelitiklah telapak kakinya.
Jika anak tidak bereaksi berarti ia kehilangan kesadaran.
Sebaliknya, jika korban sadar, dia akan menjawab atau bergerak.
BACA JUGA : Ini Kotak P3K untuk Anak
4. Periksa apakah ada cedera di tubuh anak.
Jika memerlukan bantuan, mintalah orang lain untuk menghubungi petugas emergensi.
Periksa kondisi anak secara teratur.
5. Bila anak tidak bergerak atau tidak sadar, langkah pertama adalah memeriksa apakah korban bernapas atau tidak.
Lakukan ini tidak lebih dari 10 detik.
Lihat pergerakan dada dan perutnya, dengarkan dan rasakan adakah hembusan napasnya dengan cara mendekatkan pipi ke hidung atau bibir anak.
Untuk membuatnya bernapas, buka jalan napas anak yang terbaring dengan cara meletakkan tangan kita pada dahinya untuk mendorong kepalanya agar menengadah sekaligus mengangkat dagunya dengan tangan yang satu lagi.
Mulailah melakukan RJP
Lakukan RJP sebanyak 5 siklus (sekitar 2 menit).
Satu siklus RJP adalah 30 kompresi dada dan pemberian 2 bantuan napas.
Kemudian aktifkan sistem emergensi dan siapkan alat pacu jantung portabel atau AED (Automated External defibrilator).
Gunakan pelindung khusus (face mask) ketika melakukan RJP.
Bila perlu gunakan sarung tangan atau cucilah tangan dahulu untuk mengurangi terjadinya penularan infeksi antar korban–penolong.
BACA JUGA : 5 Pertolongan Pertama yang Sering Dilakukan Ini Ternyata Salah!
7. Bila anak sudah bernapas dan tidak terdapat trauma, miringkan ia ke arah kita.
Kaki anak ditekuk 90⁰ seperti memeluk bantal.
Posisi ini dapat membantu mempertahankan jalan napas dan mengurangi risiko aspirasi (masuknya muntahan ke dalam saluran napas).
Jika harus membalikkan anak, lakukan secermat mungkin jangan sampai mengubah atau membuat kepala dan lehernya terpuntir.
8. Ketika melakukan penekanan dada atau RJP (untuk pertolongan mengaktifkan kembali fungsi jantung dan paru) berikan kesempatan bagi dada untuk kembali ke posisi semula setelah setiap tekanan.
Kecepatan penekanan dada adalah 100 kali per menit.
9. Dinginkan luka bakar di bawah air yang mengalir selama kurang lebih 10 menit atau sampai nyeri hilang.
Tutup luka bakar dengan kasa yang tidak melekat atau kain bersih.
BACA JUGA : Banyak Orang yang Salah Melakukannya, Ini Pertolongan Pertama Saat Bayi Demam
10. Ketika terjadi perdarahan, posisikan bagian tubuh yang luka lebih tinggi daripada jantung.
Hentikan perdarahan dengan menekan luka menggunakan kain steril.
Cara ini sekaligus mengurangi rasa nyeri pada luka.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Yoan A.D. Nayoan |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR