Nakita.id - Menurut Piaget, seorang pakar psikologi perkembangan kognitif, perubahan perilaku bermain menunjukkan perkembangan intelektual.
Bermain juga menjadi media bagi individu untuk mempraktikkan apa yang sudah dipelajarinya.
Ini berarti, bermain menjadi sarana untuk anak belajar secara langsung mengenai cara-cara praktis dalam hidup, dan belajar memahami budaya dalam kehidupan.
BACA JUGA: Jangan Salah, Inilah Kriteria Berbagai Permainan yang Mencerdaskan Anak
Bermain juga mendidik anak untuk melatih kemampuan adaptasi ketika menemui hal-hal yang tak menyenangkan.
Juga membuat anak memiliki kesempatan luas untuk membangun hubungan sosial dengan lingkungannya.
Tak kalah penting, bermain juga memberi kesempatan relaksasi dan sangat menyenangkan.
Stimulasi bermain sebaiknya diberikan sedini mungkin.
Inilah permainan untuk batita, yang juga dapat membantu mengembangkan kecerdasaannya.
Membedakan Suara
Rekam atau tiru berbagai suara binatang dan benda benda di sekeliling.
Minta anak menebak suara dari rekaman tadi. Ini amat baik untuk melatih aspek kognisi anak.
Bisa pula minta anak membedakan suara dengan cara memukulkan sendok kaleng lalu ke gelas.
Nah, ia akan belajar membedakan Suara.
Sediakan pula berbagai mainan alat musik atau mainan yang dapat mengeluarkan bunyi.
BACA JUGA: Jangan Lewatkan Sarapan Jika Ingin Berhasil Diet, Ini Penjelasannya!
Mainan ini selain mendukung perkembangan kognitif juga menstimulus perkembangan motoriknya.
Bermain Jari
Permainan ini dapat dilakukan mulai usia 18 bulan.
Gambari pada ibu jari anak wajah orang dan minta ia bermain peran.
Ini akan melatih motorik dan bahasanya.
Permainan Konstruksi
Permainan konstruksi atau rancang bangun bisa diberikan untuk merangsang koordinasi motoriknya.
Mungkin anak usia 1-3 tahun hanya akan menyusun ke atas, ke samping, atau melempar-lempar saja.
BACA JUGA: Lulus Kuliah S2 di Amerika, Penampilan Tasya Kamila Bikin Pangling!
Tapi tak apa. Di usia ini, anak memang sedang senang-senangnya bermain kasar.
Misal, sudah disusun tinggi, dirobohkan kembali.
Buat anak, hal itu amat menyenangkan.
Sebetulnya, dari situ pula anak belajar jika benda bersusun dijatuhkan, yang tadinya berada di atas sekarang menjadi terpencar.
Permainan ini juga membantu anak mengimajinasikan bentuk apa yang sedang dibuatnya meskipun masih belum terbentuk jelas.
Apa pun hasilnya, meski hanya berupa susunan balok yang tidak beraturan, kita tetap harus memberikan apresiasi agar anak merasa dihargai.
Hindari sikap mencemooh yang akan memerosotkan motivasinya dalam berkreasi.
BACA JUGA: Catat 9 Gejala Leukimia Anak yang Sering Diabaikan, Moms Wajib Tahu!
Permainan Besar Kecil
Ajak Si Kecil melakukan tuang menuang air dari wadah yang lebih kecil ke wadah yang lebih besar.
Dengan begitu anak tahu, air dari wadah yang lebih kecil bisa tertampung dalam wadah yang lebih besar.
Permainan serupa dengan menunjukkan bahwa benda yang lebih kecil bisa masuk ke wadah yang lebih besar.
Tonton Sisi Baru dari Kisah Legendaris yang Telah Dinanti dalam Disney’s 'Mufasa: The Lion King'
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR