Tabloid-Nakita.com - Bila otak bagian kiri lebih berfungsi untuk hal-hal yang berhubungan dengan angka-angka, bahasa analisa, logika, dan intelektual, otak bagian kanan punya fungsi yang berbeda.
Otak bagian kanan mengendalikan aktivitas yang bersifat berpikir divergen (meluas), imajinasi, ide-ide, kreativitas, emosi, musik, spiritual, intuisi, abstrak, bebas, simultan, inovasi, daya cipta, keikhlasan, kebahagiaan, spirit, keuletan, kejujuran, keindahan dan lain-lain.
Otak kanan dapat merekam ingatan dengan cepat dan menyimpan ingatan tersebut dalam memori otak dalam jangka lama. Otak kanan mengatur masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi.
“Nah, anak yang dominasi otak kanan lebih senang dengan hal yang acak. Belajar lebih baik dari keseluruhan ke bagian-bagian, menyukai sistem membaca keseluruhan bahasa, menyukai gambar, grafik, bagan, dan hal-hal baru. Anak yang otak kanannya lebih dominan pandai bergaul, tapi sulit belajar mengenai hal-hal teknis.”
Lalu bagaimana menstimulasi otak kanan anak agar kreatif dan ulet?
1. Latih kepekaan seni dengan memutar musik dinamis di pagi hari dan musik yang lebih tenang di siang hari agar anak dapat beristirahat. Anak pun memiliki kepekaan tentang irama musik.
2. Rangsang kemampuan mengontrol diri dan melatih stabilitas emosi. Misal, berikan pengertian saat keinginannya ditolak atau gagal mencapai sesuatu, sehingga anak belajar mentoleransi dan beradaptasi dengan rasa kecewa.
3. Menstimulasi otak kanan juga bisa dilakukan dengan melatih anak memberi sedekah kepada fakir miskin atau memberi pakaian yang masih baik untuk korban bencana. Aktivitas ini baik untuk melatih empati.
4. Gunakan alat peraga untuk mengoptimalkan panca indera, contoh: untuk menerangkan pembagian, gunakan 10 buah bola kecil yang dibagi menjadi 2 bagian masing-masing 5 buah.
Bila perlu gunakan bola berwarna-warni, yang bisa dipisahkan menjadi 2 bagian. Hal ini memudahkan anak mengingat konsep pembagian sekaligus, karena warna merupakan salah satu unsur yang paling mudah diingat anak.
5. Latih kepekaan rasa makanan dan memilih makanan yang paling disukai/kurang disukai. Orangtua juga dapat mengajak anak bersama-sama menyiapkan makanan. Makin banyak anak mengenal rasa, jenis dan manfaat makanan, anak akan makin kreatif dan mampu beradaptasi dengan berbagai cita rasa makanan.
6. Ajak anak melakukan permainan yang membutuhkan banyak gerak fisik. Misal, bersepeda, kejar-kejaran, berenang dan lain-lain, agar anak terlatih menggerakkan anggota badan secara tepat dan terarah.
7. Ajari anak berorganisasi melalui permainan berkelompok untuk menstimulasi otak kanan agar ia bisa belajar mengembangkan ide-ide dan melatih kejujurannya.
(Tabloid Nova/Hilman Hilmansyah)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
KOMENTAR