Tabloid-Nakita.com - Selama ini beredar kabar bahwa saat haid sebaiknya Mama tidak menggaruk kulit karena dapat menyebabkan stretch mark. Lalu, benarkah kabar tersebut?
Fitria Amalia Umar yang merupakan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin mengungkapkan bahwa stretch mark bisa muncul saat Mama memasuki masa pubertas atau saat Mama sedang mengalami haid karena adanya perubahan hormonal.
Pertumbuhan pada masa pubertas bisa membuat kulit menjadi seakan dipaksa untuk meregang. Akan tetapi, karena kulit kurang elastis, hal tersebut dapat membuat munculnya stretch marak atau garis tidak beraturan pada kulit.
"Kalau garukannya itu sebenarnya lebih memperberat stretch mark. Makanya sebenarnya jangan digaruk. Robekan stretch mark menjadi lebih mudah karena ada trauma lokal dari kulit tersebut," jelas Fitria.
Sebagai informasi bahwa stretch mark muncul pada beberapa bagian tubuh yang mengalami perkembangan, seperti area bokong, paha dan juga pinggul. Selain itu, stretch mark juga biasanya rentan dialami oleh Mama hamil dan bisa terjadi di daerah ketiak, payudara hingga belakang lutut.
Fitria juga melanjutkan, jika elastisitas kulit kurang, maka kulit akan gampang mengalami robekan di dalam sehingga bisa terjadi stretch mark. Nah, untuk mencegah timbulnya strect mark, Mama disarankan untuk menjaga kelembaban kulit, berolahraga dan cukup nutrisi. "Kalau elastisitas kulit kurang, gampang terjadi robekan di dalam sehingga bisa terjadi stretch mark," jelas Fitria.
Fitria mengungkapkan, ada dua jenis stretch mark, yaitu stretch mark alba dan rubra. Alba merupakan stretch mark berwarna putih yang hanya bisa disamarkan, sedangkan rubra berwarna merah muda yang masih bisa dihilangkan.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR