Nakita.id - Demi kehidupan keluarga yang lebih baik dan terjamin, penting untuk Moms dan Dads merancang keuangan dengan seksama.
Hal ini bisa dilakukan dengan beragam cara, salah satunya asuransi yang bermanfaat untuk aspek kehidupan.
Terkait dengan hal ini, Standard Chartered Indonesia bekerja sama dengan Prudential Indonesia meluncurkan produk asuransi terbarunya yaitu PruLife Priority Legacy.
Hal ini dilakukan sebagai terobosan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai perencanaan dana waris di Indonesia.
BACA JUGA: Tak Bisa Hemat Mengatur Keuangan, Bisa Jadi Tanda Gangguan Psikologis
Memiliki segudang kelebihan, diharapkan asuransi keluaran terbaru ini bisa menyadarkan pentingnya menyusun perencanaan keuangan.
Menariknya, produk asuransi dana waris ini ternyata didominasi nasabah berusia 45 tahun ke atas.
Hal ini bukan tanpa alasan, mengapa nasabah berusia 45 tahun dipilih sebagai target market yang potensial.
Di usia 45 tahun, seseorang cenderung sudah lebih mapan dari sisi finansial dan standar ekonomi mengalami peningkatan.
Selain itu, usia demikian dinilai tepat karena biasanya pada fase itu juga sudah merencanakan untuk anaknya yang sudah besar.
Kendati demikian, bukan berarti kita harus menunggu hingga berusia lanjut untuk melakukan planning keuangan.
BACA JUGA: Mau Menabung dengan Gaji Pas-Pasan? Hindari 5 Hal Ini Saat Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Bambang Simon Simarno selaku Country Head Wealth Management Standard Chartered menuturkan, planning keuangan sebaiknya dilakukan sejak dini karena kebutuhan finansial pada setiap fase usia tentu berbeda.
"Biasanya pasangan yang berusia 20-25 tahun itu memulai perencanaan finansialnya dengan mengumpulkan biaya menikah dan beli rumah sendiri," demikian ungkap Bambang dalam wawancara eksklusif dengan Nakita.id di Jakarta, Selasa (20/3).
Bambang menyebutkan, asuransi kesehatan menjadi hal dasar yang penting untuk dijadikan prioritas.
BACA JUGA: Sering Dilakukan, Gangguan Kesehatan Ini Bisa Dialami Jika Tidur Lampu Menyala
"Kesehatan adalah hal yang paling dasar ya namun semua itu tergantung pada kondisi finansial setiap pasangan.
Setelah itu, hal krusial lain yaitu menyiapkan dana edukasi anak hingga selesai perguruan tinggi untuk menjamin anak bisa mendapatkan lingkungan kerja yang bagus," ujarnya.
Oleh karena itu, Bambang menilai dana waris sebagai tahap akhir dari rangkaian perencanaan finansial.
"Bisa dibilang ini menjadi step paling belakang ya, makanya kita menyasarnya nasabah yang sudah kisaran usia 40-45 tahun ke atas karena dari sisi ekonomi dan kebutuhan juga sudah berbeda," tutupnya.
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR