Tabloid-Nakita.com - Banyak mama yang mengeluh jadi sulit hamil setelah berhenti menggunakan KB. Mama memang akan merasakan sulit hamil kembali, jika menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulanan. Tapi bukan berarti Mama tidak subur akibat kontrasepsi suntik, lho.
Baca: Agar Cepat Hamil Usai Lepas KB
Oleh karena itu, anggapan ini yang harus dipahami lebih dahulu penyebabnya. Fungsi dari kontrasepsi atau KB adalah untuk menjarangkan kehamilan, bukan untuk menurunkan kesuburan. Bahwa setelah lepas kontrasepsi menjadi sulit hamil, itu karena tubuh perlu waktu untuk mengembalikan kesuburan. Hal ini terkait dengan kadar hormon yang masih disimpan dalam lemak dan hal ini bersifat reversibel (dapat kembali muncul).
Inilah yang terjadi pada para perempuan pengguna alat kontrasepsi suntik. Cara kerja kontrasepsi model ini adalah mengekang hormon sehingga membuat telur tidak berovulasi. Jika terlalu lama ditekan, tentu hormon membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa normal kembali, biasanya sekitar 6—18 bulan.
Baca: Pernah Menggugurkan Kandungan, Jadi Sulit Hamil?
Jadi, Mama yang menggunakan metode kontrasepsi suntik—kalau ingin hamil—harus mempersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya, paling tidak satu tahun sebelumnya untuk menghentikan penggunaan kontrasepsi suntik. Itulah mengapa, pasangan suami istri yang belum pernah memiliki momongan tak disarankan menggunakan kontrasepsi model ini. Lebih baik menggunakan kontrasepsi pil KB karena tidak mengganggu siklus haid, sehingga saat konsumsi pil dihentikan, Mama bisa langsung hamil.
Lalu, bagaimana dengan kontrasepsi IUD alias spiral? Ini juga tidak akan membuat Mama sulit hamil. Hanya saja, penggunaan kontrasepsi jenis ini tidak cocok dengan semua calon mama. Misal, jika Mama memiliki keluhan sering keputihan, atau menderita infeksi radang panggul. Selain itu, jika penggunaan IUD sampai menimbulkan infeksi, bisa jadi karena ada perlekatan di saluran telur dan sekitarnya. Kalau sudah begini, tentu akan membuat Mama sulit memiliki anak di kemudian hari, sekalipun spiral telah dilepas.
Baca: Kapan Bisa Hamil Lagi Setelah Melahirkan?
Untuk mengatasinya, Mama perlu menjalani fisioterapi, ditiup (hidrotubasi), atau bahkan operasi jika perlekatannya hebat. Sebenarnya infeksi atau efek samping akibat penggunaan spiral ini bisa dicegah jika Mama rutin kontrol ke dokter untuk memeriksakan spiral.
Jadi, penyebab sulit hamil setelah memakai KB bisa banyak, antara lain berkaitan dengan usia, paritas (jumlah persalinan sebelumnya), dan faktor sperma. Apalagi menurut catatan medis, karakter siklus menstruasi setelah lepas KB pada umumnya normal, hanya 10% kasus yang mengalami gangguan ovulasi. Sedangkan pada penggunaan pil KB lebih dari 12 bulan, umumnya siklus menjadi lebih panjang dan akan kembali normal dalam 6—9 bulan.
Baca: Kapan Pasangan Perlu Lakukan Inseminasi?
Jadi? Bersabar saja ya, Mam, tentu sambil menjalankan program kehamilan secara teratur dengan dokter.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
KOMENTAR