Tabloid-nakita.com – Katanya, Ibu kurus tidak bisa hamil. Benarkah hal itu? Tidak terlalu. Sama halnya dengan semua wanita, apabila siklus menstruasi Ibu rentangnya kurang lebih 28 hari, meski underweight Ibu cenderung tidak mengalami gangguan ovulasi dan peluang Ibu untuk hamil sama besarnya dengan wanita lain yang bobotnya normal. Jadi, Ibu kurus tetap bisa hamil.
Untuk memiliki jadwal ovulasi yang normal, Ibu butuh setidaknya 17 persen lemak tubuh. Karena itu, banyak atlet dan penggemar berat olahraga yang hanya memiliki sedikit lemak tubuh tidak mengalami ovulasi secara teratur. Ketika lemak tubuh terlalu sedikit, laju hormon dari otak menuju kelenjar pituitari, yang memerintahkan ovarium untuk melepaskan sel telur, akan terganggu. Jadi meski Ibu memiliki banyak sel telur yang sehat, Ibu tidak akan bisa hamil karena tubuh Ibu tidak melepaskan mereka.
Apabila Ibu mengalami menstruasi yang tidak teratur, dokter Ibu mungkin akan menyarankan Ibu untuk mengurangi rutinitas olahraga yang Ibu lakukan dan mengonsumsi lebih banyak nutrisi untuk meningkatkan lemak tubuh. Setelah Ibu mencapai Indeks Massa Tubuh yang ideal, dan persentase lemak tubuh Ibu masuk dalam rentang yang sehat, siklus menstruasi Ibu semestinya akan kembali normal.
Jika tidak, Ibu mungkin harus berkonsultasi dengan dokter kandungan spesialis kesuburan. Ibu mungkin saja memiliki kondisi yang tak kentara, seperti endometriosis atau Sindrom Ovarium Polikistik yang bisa merusak siklus Ibu dan membuat Ibu sulit hamil.
Selain itu alasan lain untuk menaikkan bobot Ibu ke dalam level yang sehat sebelum mencoba hamil adalah Ibu yang di awal kehamilannya punya berat badan rendah memiliki risiko yang tinggi melahirkan bayi berat lahir rendah. Dokter atau bidan Ibu akan senantiasa mengecek bobot Ibu sepanjang kehamilan untuk memastikan bobot Ibu berada di ambang ideal.
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR