Tabloid-nakita.com. Kembali subur dengan obat diabetes metformin bisa dialami oleh perempuan dengan keluhan ketidakseimbangan hormon. Ketidakseimbangan hormon ini disebabkan oleh sindrom ovarium polikistik (SOPK). Sebagian perempuan yang menderita SOPK ternyata juga mengalami gangguan metabolik yang dikaitkan dengan siklus menstruasi tidak teratur, ketidakseimbangan hormon, masalah resistensi insulin, pra-diabetes, hingga diabetes. Alhasil, obat ini bisa diresepkan buat mereka juga. Lalu, apa kaitan metformin dengan kesuburan? Untuk menjawab hal tersebut, ketahui dulu apa itu resistensi insulin.
Resistensi insulin yaitu kondisi dimana sel tubuh Anda berhenti bereaksi pada kadar insulin normal. Kemudian mereka menjadi kurang sensitif, hasilnya tubuh akan ‘berpikir’ bahwa tidak ada kadar insulin yang cukup pada sistem dan memicu produksi insulin yang lebih banyak dari dibutuhkan. Dan kondisi ini banyak ditemukan pada perempuan yang menderita SOPK.
Insulin juga memiliki koneksi yang erat dengan hormon reproduksi. Sebab peningkatan kadar insulin akan memicu kenaikan kadar androgen, atau disebut hormon pria. Dan tingginya kadar androgen akan menyebabkan timbulnya masalah ketidakseimbangan hormon (SOPK) dan masalah ovulasi. Jika hal ini terjadi maka kesempatan hamil pada perempuan dengan SOPK menjadi semakin sulit.
Sebenarnya “senjata” paling jitu untuk mengatasi SOPK adalah dengan olahraga dan menjalankan pola makan sehat. Anda bisa meningkatkan kadar kesuburan dengan menjaga kesehatan diri sendiri dan menjalankan gaya hidup yang baik. Apabila pola makan sehat dan olahraga tidak membantu, barulah dokter akan memberikan metformin.
Sebelum memutuskan untuk mengasup metformin, dokter akan menguji toleransi glukosa Anda terlebih dulu untuk melihat bagaimana tubuh memproses gula. Tak hanya itu, dokter juga akan memeriksa enzim hati dan tes darah untuk memastikan Anda tidak anemia dan tubuh bisa menerima pengobatan ini.
Ada beberapa alasan mengapa dokter memberikan metformin, obat diabetes yang bisa kembalikan kesuburan, salah satunya karena obat ini bekerja dengan menyeimbangkan hormon. Pertama, seperti yang sudah dijelaskan di atas resistensi insulin banyak ditemukan pada perempuan dengan SOPK. Metformin digunakan untuk mengatasi resistensi insulin dengan mengatur hormon reproduksi dan mengembalikan ovulasi. Kedua, metformin membantu terjadinya ovulasi. Beberapa studi menunjukan penggunaan metformin bisa membuat siklus menstruasi menjadi lebih teratur dan proses ovulasi kembali, tanpa perlu menggunakan obat kesuburan lain (dalam hal ini jika si calon ibu mengalami resistensi insulin, sebab ternyata tidak semua penderita SOPK memiliki resistensi insulin). Ketiga, metformin bisa menurunkan risiko keguguran yang biasa terjadi pada perempuan dengan SOPK. Keempat, karena SOPK sering dikaitkan dengan obesitas, maka penggunaan metformin dipercaya mampu menurunkan bobot tubuh si pemakai. Penurunan berat badan bisa mengembalikan proses ovulasi dan meningkatkan kesempatan hamil. Selain memberikan metformin dokter juga akan meminta Anda untuk menjalankan pola makan sehat dan olahraga agar peningkatan fertilitas lebih maksimal.
Efek samping paling umum yang ditimbulkan metformin adalah masalah pencernaan, seperti kembung dan sakit perut. Konsumsi metformin di tengah-tengah waktu santap membantu mengurangi efek samping yang ditimbulkan. Biasanya, perempuan yang menggunakan metformin akan mengonsumsinya sepanjang hidup, kecuali mereka mengubah gaya hidup, pola makan, dan menurunkan bobot tubuh mereka. Namun demikian, upaya kembali subur dengan obat diabetes metformin bisa dipertimbangkan di bawah pengawasan dokter agar produksi hormon kembali seimbang dan kehamilan pun datang.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
KOMENTAR