Tabloid-Nakita.com - Bila Ibu mengalami kebobolan saat menggunakan alat kontrasepsi, selain bingung tentu akan muncul perasaan cemas. Bagaimana dengan nasib janin dalam kandungan? Apakah alat kontrasepsi akan membuat janin menjadi cacat? Amankah hamil saat menggunakan KB?
Namun, ternyata Ibu tak perlu khawatir. Jika Ibu hamil saat masih memakai spiral, misal, maka alat kontrasepsi ini tidak akan melukai janin ataupun meyebabkan janin menjadi cacat. Jadi, tidak ada risiko apa pun pada janin. Sebab, posisi spiral berada di luar kantong kehamilan. Nanti pas lahir, spiral bisa keluar bersama-sama dengan bayi.
Kalau spiralnya gampang diambil, dokter akan mengeluarkan spiral tersebut. Akan tetapi, pengambilan spiral justru dapat berisiko. Kalau terjadi perdarahan bisa keguguran. Itulah mengapa, jika spiralnya memang susah diambil, dokter akan membiarkannya.
Sama halnya dengan pil atau suntik KB. Bila dokter melihat perkembangan janin baik, kehamilan tetap bisa diteruskan. Kalau tidak, risikonya ya keguguran. Yang penting setelah tahu hamil, penggunaan pil atau suntik langsung dihentikan. Yang bahaya, jika tetap meneruskan pemakaian pil atau suntik KB karena mengharapkan keguguran. Belum tentu keguguran terjadi, risikonya malah bisa menyebabkan kecacatan janin.
Namun, Ibu juga perlu mewaspadai adanya kehamilan ektopik. Bila Ibu merasakan nyeri hebat di perut bagian bawah atau perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari biasanya saat masih menggunakan alat kontrasepsi, segera kunjungi dokter kandungan.
Pasalnya, ini bisa merupakan gejala kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan. Penggunaan spiral atau sterilisasi bisa menyebabkan kehamilan ektopik. Kalau ada hambatan atau infeksi di saluran telur, perjalanan sel telur yang sudah dibuahi menuju rahim akan terganggu. Akibatnya, hasil konsepsi bisa berkembang di saluran telur atau di luar rahim.
KOMENTAR