Tabloid-Nakita.com - Keguguran atau abortus atau istilah kedokterannya berarti berakhirnya kehamilan sebelum janin mampu bertahan hidup pada usia kehamilan 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 g. Keguguran bisa terjadi secara spontan atau dengan sendirinya dan keguguran buatan (abortus provocartus).
Tanda paling umum dari keguguran adalah terjadi perdarahan dalam jumlah sedikit, mungkin hanya bercak hingga banyak, dan adanya gumpalan darah atau jaringan yang ikut keluar. Tanda ini juga disertai dengan nyeri serta kram di perut bagian bawah, bisa juga nyeri yang menjalar hingga bokong dan panggul.
Pada beberapa kasus, bisa saja terjadi keguguran yang tak terdeteksi. Ibu tak menyadari telah hamil dan keguguran. Karena gejalanya mungkin sangat minim, semisal, hanya timbul flek. Ketika memeriksakan diri ke dokter, Ibu baru mengetahui telah mengalami keguguran.
Selain itu, Ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran tentu memiliki risiko untuk mengalami keguguran lagi. Namun, jangan sampai hal tersebut membuat Ibu trauma untuk hamil lagi. Alih-alih menjadikan pengalaman keguguran sebagai sesuatu yang perlu ditakuti, baiknya Ibu me-manage ketakutan itu ke arah yang positif. Kondisi Ibu untuk kehamilan yang berikutnya harus lebih baik dan fit dari kehamilan sebelumnya. Lebih baik lagi bila Mama mengetahui penyebab keguguran sebelumnya.
Intinya, keguguran/abortus sesungguhnya dapat dicegah, sekalipun Ibu memiliki riwayat keguguran. Caranya? Jaga kehamilan sebaik mungkin dengan menghindari hal-hal yang berpotensi menimbulkan keguguran. Pada kehamilan trimester 1 ini, baiknya hindari pekerjaan berat dan menyita waktu terlalu lama. Usahakan istirahat 6—8 jam dalam sehari. Lakukan olahraga, seperti jalan pagi, selama 30 menit setiap hari dan upayakan terkena sinar matahari pagi.
Makanan saat hamil juga perlu Ibu perhatikan. Mengonsumsi makanan seimbang dengan protein yang cukup sangat dianjurkan. Sementara makanan terlalu pedas, terlalu asam, terlalu pahit, ataupun terlalu asam agar diminimalisasi. Proses yang baik selama kehamilan, seperti: mengelola stres, mengatur pola makan dan pola istirahat yang baik, akan berdampak sangat baik untuk Mama dan janin.
Tak kalah pentingnya, peka terhadap gejala atau keluhan yang berpotensi merupakan gejala keguguran. Pastikan Ibu mengetahui setiap perubahan di tubuh Ibu, sehingga gejala-gejala dini keguguran dapat Ibu sadari.
Narasumber:
dr. Intan Nabila, SpOG
Klinik AMS, Kemang, Jakarta Selatan
KOMENTAR