Tabloid-Nakita.com - Memasuki usia kehamilan trimester 3 penting bagi Ibu untuk memerhatikan gerakan janin. Pasalnya gerakan janin bisa menjadi petanda kesehatan janin. Lalu, bagaimana jika janin tidak bergerak? Apa penyebabnya?
Bila Ibu tidak merasakan gerakan janin, maka bisa jadi janin mengalami kegawatan. Yang dimaksud dengan gawat janin atau istilah medisnya fetal distress adalah kondisi janin mengalami hipoksida atau kekurangan asupan oksigen.
Nah, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan asupan oksigen ke janin menjadi berkurang dan menjadi pemicu terjadinya gawat janin, yaitu:
1. Menurunnya kualitas plasenta
Plasenta merupakan organ penting yang menghubungkan Ibu dan sang buah hati dalam kandungan. Lewat plasentalah, Ibu mengalirkan darah yang berisi oksigen serta makanan menuju janun. Dalam bahasa lain, proses tumbuh kembang janin akan berjalan dengan baik bila plasenta mampu bekerja dengan baik. Nah, seiring usia kehamilan yang semakin tua, normal-normal saja bila kualitas plasenta semakin menurun dan yang perlu diwaspadai adalah jika kualitas plasenta menurun saat usia kandungan masih belia.
2. Kontraksi yang terus-menerus
"Pijatan" rahim yang terjadi pada janin saat kontraksi bisa membuat aliran darah dari Ibu ke janin menjadi berkurang, sehingga asupan oksigen pun ikut berkurang.
3. Ada penyakit pada Ibu
Kondisi yang menyebabkan gangguan darah pada Ibu hamil, seperti hipertensi juga bisa memicu terganggunya aliran darah Ibu ke janin yang menyebabkan janin kekurangan asupan oksigen. Untuk itu, Ibu hamil dengan riwayat hipertensi atau gangguan darah lainnya disarankan lebig waspada akan kondisi gawat janin ini.
4. Ketuban pecah dini
Saat ketuban pecah dini, maka janin sudah tak lagi dalam kondisi baik, sehingga tak ada alasan bagi Ibu untuk menunda pergi ke rumah sakit demi keselamatan buah hati.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR