Tabloid-Nakita.com - Ramadan tentu menjadi bulan yang ditunggu-tunggu siapa saja. Tak terkecuali tentunya, oleh ibu hamil dan menyusui. Masalahnya, amankah jika Anda berpuasa saat sedang hamil? Apakah berpuasa saat menyusui bisa merugikan bayi?
Menurut National Health Service, hukum Islam menyatakan bahwa ibu menyusui tidak harus berpuasa. Hanya saja, puasa yang terlewatkan harus dikompensasikan pada waktu lain, atau fidyah, ketika Anda sudah tidak menyusui.
Agar niat Anda untuk berpuasa tidak merugikan diri Anda maupun si kecil, ada baiknya Anda memikirkannya sekali lagi. Keputusan untuk berpuasa sebaiknya dilakukan dengan mengingat usia bayi. Bayi yang baru lahir dan masih menyusu secara eksklusif memiliki kebutuhan yang berbeda dari bayi usia satu tahun yang sudah mengonsumsi makanan lain dan hanya menyusu pada malam hari.
Tak ada salahnya Anda mendiskusikan keinginan Anda untuk berpuasa dengan keluarga, khususnya suami. Anda juga bisa bertukar pikiran dengan teman Anda yang juga berpuasa ketika sedang hamil atau menyusui. Yang paling baik adalah, berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi mengenai niat Anda berpuasa saat menyusui.
Sebenarnya, berpuasa saat menyusui tidak akan mencelakakan bayi, demikian menurut para pakar di BabyCenter. Karena, Anda akan tetap memproduksi ASI ketika sedang berpuasa. Mengurangi sejumlah kalori yang Anda miliki selama masa menyusui seharusnya tidak menimbulkan perbedaan mengenai jumlah ASI yang Anda produksi.
Tubuh Anda mampu beradaptasi dengan mengubah caranya dalam menggunakan kalori yang tersedia. Hal itu terjadi untuk menebus berkurangnya makanan atau cairan dengan melepaskan energi lebih baik, dan meningkatkan produksi ASI.
Bahkan, Anda bisa tidak makan apa pun selama 24 jam tanpa memengaruhi kuantitas atau pun nilai gizi dari ASI yang Anda produksi. Namun jika Anda merasakan pengaruh puasa, dan mungkin harus berhenti, sebelum hal itu memengaruhi jumlah ASI yang Anda produksi.
Bayi sendiri kemungkinan besar tidak akan terpengaruh oleh perubahan dalam ASI. Berat badan maupun tingkat pertumbuhan bayi yang mengonsumsi ASI tampaknya tidak terpengaruh oleh kondisi sang ibu yang berpuasa selama Ramadan.
Bayi akan membiasakan diri dengan perubahan ASI, tergantung pada apa yang Anda konsumsi, dan berapa banyak kebutuhan ASI-nya. Jika Anda makan sangat sedikit sampai-sampai berat badan Anda turun, jenis lemak dalam ASI mungkin akan berubah. Namun, jumlah yang Anda produksi tidak akan berubah. Payudara Anda diperkirakan mampu membuat lemak susu sendiri, yang berasal dari cadangan lemak di tubuh Anda ketika Anda tidak cukup mendapatkannya dari pola makan Anda.
Nah, kini semuanya kembali pada Anda. Berpuasa saat menyusui terbukti tidak merugikan Anda maupun si kecil. Namun jika Anda ingin tetap bugar dan mendapatkan asupan nutrisi secara maksimal saat menyusui, tidak berpuasa pun tidak masalah. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR