Tabloid-Nakita.com - Serangan asma dapat berulang-ulang, bisa cepat hilang dengan pengobatan, tapi kadang menjadi kronik pula. Bagaimana hamil nyaman bagi penderita asma. Berikut jawabannya.
* Hindari faktor pencetus.
Agar gangguan sesak napas tak bertambah parah, upayakan menghindari zat alergen atau pemicu kambuhnya asma. Entah itu debu, udara dingin, makanan, dan sebagainya.
* Sedia obat asma.
Obat-obatan asma terdiri atas obat pereda dan pengontrol asma. Obat inhalasi B-agonis termasuk pereda serangan, sementara obat-obatan seperti kortikosteroid merupakan obat pengontrol.
Sedia obat-obatan pereda asma pada setiap serangan asma dan rumatan/pengontrol asma untuk mengurangi kekambuhan. Pengobatan rumatan/pengontrol pada asma harus terus diberikan sampai masa persalinan pada mamil dengan asma sedang/berat. Jangan pernah tinggalkan obat-obatan rumatan, terutama jika memiliki asma yang sering kambuh.
Setelah persalinan ada obat-obatan yang tidak boleh diberikan kepada pasien dengan asma yaitu Prostaglangin F2 dan turunan ergotamine. Kedua obat ini biasa digunakan untuk mengatasi perdarahan pascapersalinan. Namun, kedua obat ini dapat memicu terjadinya bronkospasme/ penyempitan jalan napas. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter kebidanan kandungan.
* Latihan pernapasan.
Latihan pernapasan pada senam hamil diperlukan terutama dalam menghadapi persalinan. Konsultasikan dengan dokter kebidanan kandungan tentang metode persalinan mana yang terbaik (berhubungan dengan derajat serangan asma). Asma yang terkontrol dengan baik, persalinan pun diharapkan dapat berlangsung dengan baik.
* Hindari kegiatan berat.
Hindari atau batasi aktivitas fisik yang melelahkan. Bila mamil capek, biasanya sesak napas muncul. Kalau di saat bersamaan asma juga kambuh akibatnya bisa lebih buruk. Segera beristirahat jika dirasa lelah.
KOMENTAR