Tabloid-nakita.com .- Protein merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia agar semua proses tubuh (seperti metabolisme, enzim, hormon, pertumbuhan, dan regenerasi sel) dapat berjalan dengan baik.
Untuk ibu hamil sendiri, protein dibutuhkan sebagai energi bagi pertumbuhan dan perkembangan sel dan jaringan baru bagi janin dan ibunya. Pada trimester pertama, protein dibutuhkan untuk pembentukan jaringan otak dan organ janin. Pada trimester kedua untuk pertumbuhan janin, rahim, dan payudara ibu. Sedangkan pada trimester ketiga untuk pertumbuhan janin, penambahan volume darah ibu, dan perkembangan plasenta.
Begitu pentingnya, ibu hamil tak boleh kekurangan protein. Sebab, dalam jangka pendek, kekurangan protein selama hamil berpotensi menyebabkan tidak maksimalnya perkembangan otak, otot, dan organ tubuh janin. Sedangkan pada jangka panjang dapat menyebabkan kurangnya kemampuan belajar, kurangnya ketahanan tubuh terhadap penyakit, serta calon bayi kelak lebih berisiko terkena penyakit metabolik seperti diabetes dan penyakit jantung.
Deteksi kekurangan protein pada ibu hamil memang tidak secara rutin dilakukan. Kekurangan protein juga tidak menimbulkan gejala khusus yang dapat dirasakan oleh ibu hamil. Mengingat asupan protein didapat bersamaan dengan asupan bahan makanan lain (karbohidrat, lemak, dan lainnya).
Jadi, dugaan adanya ketidakcukupan protein umumnya dilihat dari penambahan berat badan ibu hamil yang kurang atau bahkan menurun. Seperti kita ketahui, kecukupan gizi ibu hamil secara sederhana akan tercermin pada penambahan berat badan yang cukup selama hamil (untuk ibu dengan indeks masa tubuh normal penambahan BB selama hamil adalah 11.5—16 kg).
Dugaan ketidakcukupan protein bisa juga muncul saat janin terpantau tidak tumbuh seperti seharusnya saat pemeriksaan rutin kehamilan. Pada kasus seperti ini, umumnya dokter kebidanan akan bekerja sama dengan dokter ahli gizi agar ibu hamil dapat mengatur dan memperbaiki pola dan menu makanannya.
Kebutuhan protein pada ibu hamil, bersifat individual. Namun secara umum dibutuhkan 15% protein dari makanan yang dikonsumsi. Demi memenuhi kecukupan itu perlu diberikan tambahan 200—300 kkal dari kebutuhan kalori wanita normal, dengan rata-rata kebutuhan protein ibu hamil adalah 70—80 g/hari.
Kualitas protein terbaik memang didapat dari protein hewani karena mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap. Lalu bagaimana menyiasati harga daging yang tengah membubung tinggi saat ini? Asupan protein ibu hamil yang ideal 2/3-nya memang diperoleh dari sumber hewani dan sisanya dari sumber nabati. Perlu diingat bahwa protein hewani tidak hanya didapat dari daging sapi saja, namun juga daging ayam dan produk hewani lainnya sperti telur, susu, keju, dan lainnya. Jadi dari gambaran ini terlihat, ibu hamil tak boleh kekurangan protein.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR