Tabloid-nakita.com . - Namanya juga mitos. Meski terdengar lucu, bahkan tidak masuk akal, tapi ada yang memercayainya. Mitos-mitos apa saja yang biasanya menyertai ibu hamil?Nah, ini dia;
• Bumil suka dandan, bayi yang lahir pasti perempuan.
Kala hamil, calon ibu jadi suka dandan atau sebaliknya, sebenarnya lebih karena faktor keinginan semata. Ya, ada yang ingin tampil cantik, ada juga yang malas bersolek. Yang jelas, jenis kelamin sebenarnya ditentukan oleh kromosom sang ayah. Bila kromosom X dari sperma ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur ibu, maka bayi dipastikan perempuan. Namun, jika kromosom Y dari sperma ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur, maka bayinya laki-laki.
• Bumil tak boleh pakai cat kuku dan mengecat rambut.
Sebenarnya nail polish tidak bisa menembus kuku, maka tak ada alasan medis untuk melarangnya. Jika hal ini membuat bumil lebih merasa cantik, silakan dilakukan. Mengenai cat rambut, sebagiannya betul. Sama halnya dengan makanan, bumil sebaiknya menghindari kontak dengan bahan kimia, termasuk pewarna rambut. Namun, jika berbahan alami, sih, oke-oke saja.
• Tak aman bila bumil mandi/berendam bahkan berenang.
Tidak ada alasan medis bagi bumil untuk tak boleh menikmati mandi. Kecuali jika ketuban sudah pecah, segera periksa ke dokter. Fakta lain, berenang merupakan olahraga aerobik yang bagus, lo. Baik buat mempertahankan kekuatan otot tubuh secara umum.
• Bumil makan pakai piring besar, janin bisa besar. Pun bila pakai sendok besar, bibir bayi nanti jadi tak mungil.
Sebenarnya tak ada kaitan antara makan menggunakan piring besar dengan ”risiko” janin jadi besar. Mungkin yang dikhawatirkan adalah ketika bumil makan dengan piring yang lebih besar sehingga tanpa sadar porsi makannya lebih banyak. Alhasil, asupan makanan jadi berlebihan. Bila itu yang terjadi, janin mungkin jadi terlalu besar. Yang dianjurkan justru ibu mengonsumsi makanan dengan porsi sedikit tapi sering dan tanpa melupakan menu makanan bergizi seimbang. Mengenai sendok besar akan memengaruhi bibir bayi, sebenarnya itu tak ada kaitannya juga. Bentuk bibir dan organ-organ lainnya tentu diturunkan secara genetik mengikuti ayah, ibu atau kombinasi antara ayah dan ibu.
• Bumil angkat jemuran, janin bisa terlilit tali pusat.
Yang benar, mengangkat barang-barang berat tentu saja tak dianjurkan bagi bumil. Dikhawatirkan jika ia terlalu lelah akan memengaruhi janin dalam perutnya. Secara teori dikatakan, jika janin aktif bergerak, tali pusat akan panjang dan memberi kemungkinan untuk terlilit.
• Berhubungan seks bisa menyakiti janin atau membuat kepala janin kotor karena terkena sperma.
Hubungan seks saat hamil tidak akan menyakiti/membahayakan janin. Perlu diketahui, terdapat 7 lapisan perut, rahim, ketuban dan air ketuban, sehingga janin sangat terlindungi dari guncangan. Demikian juga sperma tidak dapat masuk ke dalam dan mengenai janin karena adanya selaput ketuban. Bakteri saja yang lebih kecil tak bisa menembusnya, apalagi sperma yang notabene ukurannya jauh lebih besar dari bakteri.
• Menutup lubang, seperti lubang semut, dapat menyulitkan proses bersalin.
Tentu tak ada kaitannya. Secara medis, lancarnya proses melahirkan bergantung pada tiga P, yaitu power, passage, passanger. Apa itu? Ukuran bayi (passanger) yang tak terlalu besar sehingga bisa melalui jalan lahir (passage), tapi perlu didukung kontraksi (power) agar jalan lahir bisa terbuka.
• Tabu bila bumil menyiapkan perlengkapan bayi jauh-jauh hari atau sebelum lahiran.
Menyiapkan perlengkapan untuk si kecil sebenarnya perlu dilakukan sebelum lahir, supaya bumil tidak kerepotan. Boleh dengan cara mencicil, syukur-syukur mendapat ”lungsuran” dari kerabat atau teman. Di luar menyiapkan perlengkapan bayi, bumil dan suami juga perlu mempersiapkan dana persalinan tentunya.
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR