Tabloid-Nakita.com.- Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 1 September 2010 oleh An International Journal of Obstetrics and Gynaecology menemukan kaitan erat antara perawatan gusi dengan kemungkinan terjadinya kelahiran bayi prematur. Penelitian ini mengambil sampel ibu-ibu hamil yang semuanya mengalami penyakit gusi. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menjalani perawatan gusi plus diberikan informasi-informasi akan kebersihan mulut. Sementara kelompok yang lain hanya diberikan informasi cara meningkatkan kesehatan rongga mulut, tanpa perawatan profesional.
Ternyata ibu-ibu hamil yang diberi perawatan gusi secara profesional, hanya 8% yang mengalami kelahiran bayi prematur, bahkan beberapa di antaranya mengalami kondisi gusi yang jauh lebih baik. Sementara dari kelompok kedua (yang tidak memperoleh perawatan gusi), sebanyak 62% mengalami persalinan prematur. Hasil itu menunjukkan perbedaan yang sangat jelas, bukan?
Rupanya, bakteri yang menyebabkan infeksi gusi, jika dibiarkan menjadi parah akan menyebabkan respons inflamasi (peradangan). Respons inflamasi ini akan merangsang produksi hormon prostaglandin dan sitokin yang akan memacu kontraksi rahim (uterus). Produksi yang abnormal dari prostaglandin ini akhirnya dapat menyebabkan kelahiran prematur dengan bayi berat lahir rendah.
Itu artinya, ibu hamil tidak boleh mengabaikan kesehatan gigi dan mulutnya. Apalagi 50% ibu hamil di seluruh dunia diketahui mengalami peradangan serta pembesaran gusi. Gangguan mulut tersebut umumnya dimulai pada bulan kedua kehamilan dan memuncak pada bulan kedelapan dan secara bertahap berkurang pada bulan kesembilan hingga setelah persalinan.
Perubahan hormon akibat pengaruh metabolisme tubuh selama kehamilan, membuat pembuluh darah kapiler ibu mengalami pembesaran. Itulah mengapa, gusi ibu tampak membengkak dan memerah, berbeda dari keadaan sebelum ibu mengandung. Itu juga yang menjadi biang keladi gusi mudah berdarah ketika ibu hamil sedang gosok gigi.
Kebersihan rongga mulut ibu hamil yang tidak terjaga dapat memperburuk keadaan tersebut. Umpama, pada awal-awal kehamilan ibu mengalami mual dan muntah. Tanpa usaha untuk segera membersihkan rongga mulut dari muntahan, maka sisa muntah akan tertinggal di dalam mulut dan memperparah kondisi gusi yang memang sedang bermasalah. Akibatnya terjadilah penyakit gusi (periodontitis). Akhirnya, sakit gigi sebabkan bayi lahir prematur.
Tak hanya itu, infeksi gusi juga dapat menyebabkan terganggunya tumbuh kembang janin. Bakteri yang masuk melalui gusi akan sampai di pembuluh darah ibu yang menuju ke janin. Akibatnya pembuluh darah menjadi sempit dan asupan nutrisi ke janin terganggu, sehingga janin pun tidak dapat berkembang dengan optimal. Bahkan bisa sampai terjadi nekrosis (kematian jaringan). Janin pun tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, bahkan terancam gagal tumbuh.
Lantaran itulah kesehatan rongga mulut bagi ibu hamil begitu penting. Cara paling mudah, lakukan sikat gigi dua kali sehari; pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Ketika menyikat gigi, sikatlah gusi sekaligus dari arah gusi ke gigi. Tujuannya, supaya plak di antara gigi dan gusi hilang. Bila gusi berdarah, tetaplah menyikat di bagian gusi yang berdarah. Jangan didiamkan. Gusi yang berdarah tanda telah terjadi peradangan. Dengan semakin lama digosok maka akan mengurangi peradangan yang terjadi. Bila didiamkan malah akan terjadi peradangan yang lebih parah.
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR