Tabloid-Nakita.com –Pada trimester pertama, keinginan bolak-balik ke toilet ini lebih karena rahim yang mulai membesar kemudian akan menekan kandung kemih sehingga kapasitas tampung kandung kemih menjadi lebih kecil. Kapasitas kandung kemih yang semula berkisar 400-500 mililiter (mll) akan menjadi tinggal separuhnya saja. Sehingga keinginan buang air kecil pun jadi lebih sering. Jadi jangan heran kalau di trimester pertama, Mama saat hamil jadi sering kencing.
Selanjutnya, keinginan buang air kecil ini umumnya terulang kembali di trimester ketiga. Penyebabnya, ukuran rahim terus semakin besar seiring dengan badan janin yang juga membesar. Alhasil, pembesaran ini memberi penekanan pada kandung kemih. Apalagi di akhir trimester ketiga, kepala janin mulai turun ke rongga panggul. Hal ini semakin menekan kandung kemih. Di sisi lain, kapasitas kandung kemih jadi berubah. Misalnya, yang semula baru ingin pipis saat terisi 500 mll, tapi dengan adanya tekanan rahim, urin sebanyak 200 mll pun sudah terasa ingin berkemih.
Meskipun saat hamil jadi sering kencing, sebaiknya jangan menahan kencing dapat menimbulkan masalah kesehatan. Pertama, lebih rentan terkena infeksi saluran kemih. Saat kencing, air seni yang kita keluarkan akan membilas saluran kemih, termasuk kuman-kuman yang ada di dalamnya. Jika air kemih ditahan, maka kuman-kuman tersebut akan naik sampai kandung kencing, bahkan kadang-kadang sampai ke ginjal, dan menyebabkan infeksi kandung kencing atau infeksi ginjal. Kedua, mudah timbul batu saluran kemih. Kedua, air kencing mengandung berbagai macam zat dan mineral, yang jika mengendap lama akan membentuk batu. Mula-mula batu tersebut berukuran kecil, semakin lama semakin membesar. Batu lebih mudah terbentuk pada orang yang mempunyai kebiasaan menahan kencing. Sebenarnya, kedua gangguan saluran kemih ini saling berkaitan. Infeksi dapat menimbulkan batu saluran kemih, dan batu dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Sehingga, kadangkala kedua penyakit ini ditemukan bersamaan.
Pun, jangan karena malas bolak-balik ke kamar mandi, Mama mengurangi jumlah konsumsi minumnya. Justru frekuensi minum harus lebih banyak. Untuk diketahui, konsumsi cairan memengaruhi semua aspek kehamilan, termasuk menjaga tenaga Mama. Selain mencegah kekeringan pada kulit, keguguran, proses kelahiran sebelum waktunya, sembelit, pendarahan juga mencegah ketidakseimbangan elektrolit. Selama hamil, hormon-hormon kehamilan mengubah cara tubuh menyimpan dan menggunakan cairan, membuat Mama menjaga dan menyimpan air. Volume darah mengganda setiap tujuh bulan dan cairan amniotik mengisi dirinya kembali kira-kira satu cangkir setiap jam. Karena adanya perubahan-perubahan dalam fisiologi ginjal, ada peningkatan yang besar dalam pengeluaran asam amino dan vitamin-vitamin yang larut dalam air melalui air seni. Nah, untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam kehamilan, minumlah delapan hingga sepuluh gelas air setiap hari. Asupan yang cukup tidak akan menyebabkan dehidrasi yang dapat menyebabkan sembelit, kulit kering dan komplikasi-komplikasi lainnya. Jadi, jangan risau bila saat hamil jadi sering kencing, ya.
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR