4. Dada Ibu tidak perlu dibersihkan dahulu. Badan bayi dikeringkan tanpa mengilangkan vernix (zat lemak putih pada kulit bayi) yang membuat nyaman kulit bayi.
5. Tali pusat dipotong lalu diikat
6. Tanpa dibedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada/perut Mama di mana posisi kepala bayi menghadap ke kepala Mama sehingga terjadi kontak kulit (skin to skin contact) antara kulit Mama dan bayi.
7. Mama dan bayi diselimuti bersama-sama. Jika perlu, bayi dipakaikan topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya.
Baca : Mama sakit masih boleh menyusui
Sering timbul pertanyaan : Apakah melahirkan via Sectio Cesaria (SC) dapat melaksanakan IMD? Secara umum dalam tipe persalinan via sesar ada 2 pilihan bius/anestesi, yaitu spinal/epidural anesthesia / bahasa awamnya “bius setengah badan” dan general anesthesia / bahasa awamnya “bius total”. Seperti yang telah saya kemukakan sebelumnya, diskusikan hal ini sebelum Mama melahirkan.
Apabila Mama menjalani persalinan via SC dengan tipe bius “setengah badan” , maka kondisi Mama dan bayi dinilai seperti yang saya kemukakan di atas. Bila kondisi Mama & bayi dinilai baik untuk melaksanakan IMD, maka IMD dilaksanakan bersamaan saat perut Mama “dijahit” oleh dokter kandungan. Posisi bayi sedikit dimiringkan supaya tidak mengganggu proses penjahitan dan perawat/suster dapat membantu menjaga posisi bayi supaya tidak jatuh/terguling.
Sementara apabila Mama harus menerima “bius total” maka IMD harus ditunda sampai Mama sadar dan kondisinya dinilai baik oleh dsog.
Baca : Padahal mitos, pantangan menyusui ini masih dipercaya
Pasca IMD dilaksanakan, lanjutkan Rooming-in Mama dan bayi selama 24 jam setiap hari yang memperbesar kesempatan Mama dan bayi belajar menyusu dan bayi dapat menerima Frequent nursing . Mama dapat belajar mengenali bahasa tubuh bayi, terutama apa saja tanda-tanda bayinya lapar seperti menggerak-gerakkan badan (stirring), menggerakkan/menggelengkan kepala seperti mencari-cari sumber makanannya (rooting), serta memasukkan jari/tangan ke mulut (hands in mouth) .
Sejumlah penelitian menyatakan bahwa rooming-in berperan meningkatkan produksi hormon Oksitosin yang berperan dalam proses keluarnya ASI. Hormon ini juga memberikan perasaan tenang dan nyaman, yang tentu saja bermanfaat memperkecil kemungkinan Mama mengalami baby blues / post partum syndrome pasca melahirkan.
Semoga artikel mengenai Serba-serbi IMD ini bermanfaat , terutama bagi para Mama yang sedang mempersiapkan kelahiran si buah hati :)
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
KOMENTAR