Tabloid-Nakita.com - Adakah Mama yang belum pernah mendengar IMD? Saya yakin, sebagian besar Mama paling tidak sudah pernah mendengar dan mengetahui kepanjangan IMD. Tulisan saya kali ini akan mengulas serba-serbi IMD yang saya susun dari berbagai sumber yaitu WHO, UNICEF, AAP, Fakta Ilmiah dari World Breastfeeding Week 2007, Buku Panduan Tata Laksana Bayi Baru Lahir di rumah sakit yang dikeluarkan oleh Kemenkes tahun 2010, dan sumber-sumber lainnya.
IMD merupakan singkatan dari Inisiasi Menyusu Dini. IMD adalah proses memberikan kesempatan kepada bayi untuk mencari sendiri (tidak dipaksa / disodorkan) sumber makanannya dan menyusu pada ibunya segera setelah melahirkan selama minimum 1 jam.
Baca : Jangan asal makan enak. Ini pantangan makan bagi ibu menyusui
IMD mulai diperkenalkan secara luas kepada masyarakat sekitar tahun 2007. Data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003 menyebutkan, hanya 3,7% bayi yang disusui dalam 1 jam pertama setelah lahir dan angka kematian bayi masih relatif tinggi yaitu 35 per 1.000 kelahiran hidup. Data lainnya dari hasil SDKI tahun 2007, hanya 32% bayi di bawah usia 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif.
Mungkin banyak Mama yang bertanya : Kenapa IMD begitu penting ?
Seperti yang kita ketahui, menyusui / breastfeeding memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi bayi tapi juga bagi Mama. IMD mencegah kematian bayi, terutama di negara berkembang. Sebuah penelitian menemukan, IMD dapat mencegah 22% kematian bayi baru lahir.
Baca : Mama, jangan menyusui sambil bermain handphone. Ini alasannya
Untuk mengurangi kematian bayi baru lahir dan mempertahankan kesehatan bayi, WHO merekomendasikan para Mama untuk memberikan ASI pertama dalam satu jam pertama kehidupan bayi. Hal ini untuk memastikan, bayi baru lahir menerima Kolostrum / ASI pertama yang kaya nutrisi dan zat-zat anti infeksi. Bayi yang menyusu dalam satu jam kehidupan pertamanya akan menstimulasi produksi ASI Mama.
Skin to skin contact antara Mama dan bayi mampu menstabilkan suhu badan bayi sehingga bayi akan tetap mendapatkan kehangatan yang juga meningkatkan kemampuan bayi baru lahir untuk bertahan hidup (mencegah bayi mengalami kedinginan / hypothermia ). Skin to skin contact / sentuhan kulit Mama dan bayi juga memberikan efek psikologis yang kuat antara Mama dan bayi, Mama dan bayi akan merasa lebih tenang, pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Saat bayi merangkak mencari payudara Mama maka bayi akan menjilat-jilat kulit Mama dan menelan bakteri baik dari kulit Mama. Bakteri baik ini akan berkembang biak di kulit dan usus bayi dan bertugas melindungi bayi dari bakteri jahat.
Baca : Begini posisi menyusui yang benar. Bila posisi salah, ASI sulit keluar
Bayi yang diberi kesempatan IMD akan lebih berhasil menyusui ekslusif dan akan lebih lama disusui. Sementara keuntungan lain untuk Mama adalah isapan bayi saat IMD merangsang pengeluaran hormon Oksitosin yang membantu mengurangi pendarahan , mempercepat pengecilan / pemulihan rahim pasca melahirkan
Hal penting yang perlu saya sampaikan juga bahwa IMD dapat dilaksanakan bila kondisi Mama dan bayi dalam keadaan baik / sehat. Jadi jangan memaksakan ingin melaksanakan IMD bila salah satu atau keduanya (Mama dan bayi) tidak dalam kondisi sehat.
Penilaian bayi baru lahir dilakukan oleh tenaga kesehatan yang membantu persalinan seperti dokter anak, bidan. Penilaian bayi baru lahir secara umum dapat menggunakan APGAR Score , yang menentukan apakah bayi baru lahir siap untuk menghadapi dunia barunya tanpa bantuan/intervensi medis. Penilaian APGAR Score dilakukan di menit pertama dan di menit kelima setelah bayi lahir.
Baca : Jangan makan obat ini saat menyusui karena dapat mengganggu produksi ASI
Secara singkatnya ada 5 hal yang dinilai dalam APGAR Score yaitu : Aktivitas (Muscle Tone) , Pulse (detak jantung) , Grimace (reflex response), Penampilan (warna tubuh bayi), dan Respiration/breathing (dinilai lewat tangisan bayi). Apabila Nilai/score yang didapat diantara 7 sampai 10 maka secara umum bayi baru lahir dalam kondisi baik.
Hal tambahan yang penting juga adalah : Apakah bayi lahir cukup bulan? Karena beberapa kondisi bayi yang lahir kurang bulan/biasa disebut premature/preterm tidak memungkinkan melaksanakan IMD dan segera mendapatkan bantuan medis.
Sementara kondisi Mama pasca melahirkan juga perlu dinilai dan dipantau. Seperti penilaian kesadaran Mama dan sejauh mana mobilitas yang dapat dilakukan Mama, juga apakah Mama mengalami pendarahan / kehilangan banyak darah selama persalinan. Penilaian umum lainnya seperti suhu badan, detak jantung, pernapasan, tekanan darah, output urin, juga apakah Mama memerlukan obat-obatan seperti pengurang nyeri (pain reliever), memerlukan infus , dll.
Baca : Ini alasan Mama menyusui jangan makan pedas
Bila kondisi bayi dan Mama dinyatakan baik dan sehat untuk melaksanakan IMD maka berikut ini adalah langkah-langkah IMD :
1. Bila memungkinkan , Papa / anggota keluarga lainnya mendampingi Mama saat IMD.
2. Disarankan tidak menggunakan bahan kimia saat persalinan, karena akan mengganggu dan mengurangi kepekaan bayi untuk mencari puting susu Mama. Silahkan didiskusikan dengan dokter kandungan/ bidan yang menangani persalinan. Bahkan hal ini sebaiknya sudah didiskusikan sebelum Mama melahirkan dan tidak hanya lisan tapi berupa surat pernyataan permintaan IMD, ASI eksklusif dan Rooming In kecuali bila ada indikasi medis.
(Bisa dibaca di artikel saya : Sebelum Melahirkan : Apa yang harus diketahui dan disiapkan?).
3. Badan bayi dikeringkan mulai dari kepala, muka dan bagian badan lainnya , kecuali kedua tangan bayi. Alasannya karena bau cairan ketuban pada tangan bayi akan membantu bayi dalam mencari puting susu Mama yang berbau sama.
4. Dada Ibu tidak perlu dibersihkan dahulu. Badan bayi dikeringkan tanpa mengilangkan vernix (zat lemak putih pada kulit bayi) yang membuat nyaman kulit bayi.
5. Tali pusat dipotong lalu diikat
6. Tanpa dibedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada/perut Mama di mana posisi kepala bayi menghadap ke kepala Mama sehingga terjadi kontak kulit (skin to skin contact) antara kulit Mama dan bayi.
7. Mama dan bayi diselimuti bersama-sama. Jika perlu, bayi dipakaikan topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya.
Baca : Mama sakit masih boleh menyusui
Sering timbul pertanyaan : Apakah melahirkan via Sectio Cesaria (SC) dapat melaksanakan IMD? Secara umum dalam tipe persalinan via sesar ada 2 pilihan bius/anestesi, yaitu spinal/epidural anesthesia / bahasa awamnya “bius setengah badan” dan general anesthesia / bahasa awamnya “bius total”. Seperti yang telah saya kemukakan sebelumnya, diskusikan hal ini sebelum Mama melahirkan.
Apabila Mama menjalani persalinan via SC dengan tipe bius “setengah badan” , maka kondisi Mama dan bayi dinilai seperti yang saya kemukakan di atas. Bila kondisi Mama & bayi dinilai baik untuk melaksanakan IMD, maka IMD dilaksanakan bersamaan saat perut Mama “dijahit” oleh dokter kandungan. Posisi bayi sedikit dimiringkan supaya tidak mengganggu proses penjahitan dan perawat/suster dapat membantu menjaga posisi bayi supaya tidak jatuh/terguling.
Sementara apabila Mama harus menerima “bius total” maka IMD harus ditunda sampai Mama sadar dan kondisinya dinilai baik oleh dsog.
Baca : Padahal mitos, pantangan menyusui ini masih dipercaya
Pasca IMD dilaksanakan, lanjutkan Rooming-in Mama dan bayi selama 24 jam setiap hari yang memperbesar kesempatan Mama dan bayi belajar menyusu dan bayi dapat menerima Frequent nursing . Mama dapat belajar mengenali bahasa tubuh bayi, terutama apa saja tanda-tanda bayinya lapar seperti menggerak-gerakkan badan (stirring), menggerakkan/menggelengkan kepala seperti mencari-cari sumber makanannya (rooting), serta memasukkan jari/tangan ke mulut (hands in mouth) .
Sejumlah penelitian menyatakan bahwa rooming-in berperan meningkatkan produksi hormon Oksitosin yang berperan dalam proses keluarnya ASI. Hormon ini juga memberikan perasaan tenang dan nyaman, yang tentu saja bermanfaat memperkecil kemungkinan Mama mengalami baby blues / post partum syndrome pasca melahirkan.
Semoga artikel mengenai Serba-serbi IMD ini bermanfaat , terutama bagi para Mama yang sedang mempersiapkan kelahiran si buah hati :)
KOMENTAR