Tabloid-Nakita.com- Ada banyak mitos beredar tentang menyusui yang Mama belum tahu. Salah satunya adalah tentang Kolostrum / ASI hari-hari pertama. Ada anggapan, Kolostrum bukan ASI, kotor, basi dan dapat membahayakan bayi. Kesimpulannya, ASI pertama itu harus dibuang karena kotor.
Anggapan ini jelas keliru. Sebab, Kolostrum yang berwarna kuning/keemasan mengandung nutrisi dengan konsentrasi tinggi , memberikan perlindungan akan berbagai penyakit infeksi, juga memiliki efek laksatif yang akan membantu bayi mengeluarkan feses / tinja pertama (meconium) dari sistem pencernaannya. Sehingga efeknya juga akan membantu melindungi bayi dari kuning (jaundice).
Banyak yang mengira bahwa ASI hari-hari pertama /kolostrum berwarna putih seperti susu, sehingga ketika kolostrum keluar dan berwarna kuning keemasan / oranye, kental, lengket dan terkadang bening, terdapat persepsi ASI tersebut tidak bagus dan dibuang saja. Jumlahnya pun hanya sekitar 3-5 sendok teh yang sering membuat khawatir tidak akan cukup untuk bayi sehingga perlu ditambah susu formula. Warna orange/keemasan ini merupakan tanda dari kandungan beta-carotene yang tinggi, yang merupakan salah satu anti oksidan (lihat gambar).
Meski jumlah kolostrum relatif sedikit namun sangat mencukupi lambung bayi yang juga memang masih kecil (sebesar kelereng dengan kapasitas 5-7 ml saja) -lihat gambar ilustrasi kapasitas lambung bayi berdasarkan usia. Meski sedikit, kolostrum sangat padat nutrisi , kaya akan karbohidrat, protein, serta tinggi antibodi yang melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi.
Kolostrum mengandung sejumlah besar antibodi yang disebut Immunoglobulin . Immunoglobulin adalah kelompok protein yang memberikan kekebalan / imunitas. Di dalam kolostrum terdapat 3 macam Immunoglobulin yaitu IgA ( immunoglobulin A ) , IgG (immunoglobulin G ) dan IgM ( immunoglobulin M ). Dari ketiga Immunoglobulin ini, IgA menempati konsentrasi tertinggi. IgA ini akan melindungi bayi dari serangan kuman di daerah membran mukus tenggorokan, paru-paru, juga melindungi sistem pencernaan bayi termasuk usus.
Kolostrum juga kaya akan lekosit, sel darah putih yang akan menghancurkan bakteri jahat dan virus. Di dalam kolostrum terdapat 70% lekosit, sementara di dalam ASI transisi & ASI matang (ilustrasi ASI transisi & matang lihat gambar) terdapat 10% lekosit. Juga dibandingkan dengan ASI matang, kolostrum lebih tinggi kandungan sodium, potassium, protein, vitamin yang larut dalam lemak dan mineral sementara kandungan lemak dan laktosanya lebih rendah dari ASI matang.
Pelaksanaan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) di mana bayi mendapatkan bakteri baik dari kulit Ibu dan besar kemungkinan mendapatkan kolostrum lebih cepat terbukti dapat menyelamatkan jiwa bayi . Kematian bayi paling tinggi terjadi di 48 jam kehidupannya dan IMD dapat menyelamatkan jiwa 1 juta bayi (WABA 2007) dan menurunkan kematian bayi hingga 22%. Jangan buang ASI hari-hari pertama ya Mama J.
Sumber: https://www.facebook.com/fbmonika/posts/10207513322217062:0
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
KOMENTAR