Mama menyusui perlu nutrisi tepat dan bergizi agar produksi ASI lancar. Tapi, apakah Mama perlu minum susu khusus menyusui? Ini jawabannya.
Saya (FB Monika) menerima banyak pertanyaan mengenai nutrisi untuk Mama menyusui. Sayangnya, masih banyak mitos-mitos yang salah seputar nutrisi selama menyusui. Pertanyaan yang sering muncul misalnya: Apa yang perlu dimakan supaya ASI keluarnya lancar? Apakah Mama menyusui harus makan daun katuk setiap hari? Apakah Mama yang menyusui harus lebih sering dan lebih banyak makan ? Apa yang Mama menyusui makan supaya menghasilkan ASI yang tidak bening dan lebih padat gizi juga bisa membuat bayi gampang kenyang? Perlukah Mama menyusui minum yang banyak supaya ASI jadi banyak ? Mama juga harus kritis menyikapi berbagai iklan produk-produk yang menyatakan mampu membuat ASI Mama lebih lancar, ASI Mama lebih berkualitas, ASI Mama lebih kental dan padat gizi. Di dalam tulisan saya kali ini saya akan coba membahas mengenai nutrisi bagi Mama menyusui dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya sudah sebutkan sebelumnya.
Tubuh Mama sudah dirancang oleh Tuhan agar siap untuk menyusui sejak masa kehamilan. Jadi pasca melahirkan, tubuh Mama punya cadangan nutrisi yang mencukupi untuk memulai proses menyusui. Mama menyusui dapat menghasilkan ASI walaupun asupan nutrisinya tidak maksimal. Kenapa ? Karena tubuh akan secara efektif menggunakan nutrisi yang ada di tubuh Mama. Bahkan pada kasus Mama yang malnutrisi, nutrisi untuk mensintesis ASI diambil dari cadangan nutrisi yang ada pada tubuh Mama sejak kehamilan.
Jadi secara umum, nutrisi yang dikonsumsi Mama menyusui sangat sedikit pengaruhnya terhadap produksi dan komposisi ASI.
Berapa kalori yang dibutuhkan Mama menyusui setiap hari? Secara umum, rasakan kebutuhan tubuh Mama untuk makan. Ketika Mama menyusui bayi, sangat wajar bahwa Mama akan lebih sering merasa lapar, apalagi saat bayi berada dalam tahap Grow spurt / percepatan pertumbuhan. Menghitung kebutuhan kalori per hari jarang diperlukan kecuali Mama menyusui punya masalah dengan kesehatan dan berat badan .
Kebutuhan Kalori dan Cairan Ibu Menyusui
Dari berbagai sumber, wanita berusia 19-50 tahun , tidak dalam kondisi hamil dan menyusui serta melakukan aktivitas sedang/normal memerlukan 1.800 - 2.200 kcal setiap harinya. Ketika Mama menyusui saat ASI sudah matang, yaitu sekitar 28 hari pasca Mama melahirkan, menyusui secara eksklusif setiap harinya menggunakan sekitar 500 kcal. Jadi secara umum, Mama yang menyusui secara eksklusif memerlukan tambahan 300 - 500 kcal setiap harinya. Peningkatan kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi oleh 1 atau 2 porsi camilan sehat dalam sehari.
Ketika bayi memasuki masa MPASI (Makanan Pendamping ASI) atau selesai menjalani masa ASI eksklusif selama 6 bulan, kebutuhan kalori Mama secara bertahap akan berkurang . Rekomendasi dari beberapa sumber adalah kebutuhan Mama yang sedang menyusui adalah 2.200 kcal setiap harinya, yang ideal 2.700 kcal dan 1.800 kcal adalah jumlah minimum. Apabila Mama menyusui hanya mengonsumsi 1.500 kcal per hari, maka produksi ASI tidak terganggu dan komposisi ASI tidak berubah. Produksi ASI akan mengalami masalah bila secara terus menerus Mama menyusui mengonsumsi kurang dari 1.500 kcal per harinya. Keuntungan Mama menyusui makan secara sehat adalah untuk kesehatan Mama sendiri di masa kini dan juga di masa mendatang.
Berapa banyak cairan yang harus diminum Mama menyusui? Secara umum jawabannya adalah, ikuti kebutuhan Mama. Secara umum Mama menyusui akan merasa lebih sering haus terutama setelah menyusui. Penelitian menyatakan, kekurangan cairan dalam jangka waktu pendek tidak menurunkan volume ASI. Mama menyusui membutuhkan 3,1 - 3,8 liter (atau 13 - 16,5 cup) cairan setiap harinya , dan cairan ini tidak hanya didapatkan dari air yang diminum tapi juga dari makanan seperti sup, buah-buahan, sayur-sayuran, dan lain-lain. Cara yang mudah untuk mengukur apakah Mama menyusui sudah mendapatkan cairan secara cukup adalah memperhatikan warna urin Mama. Bila warna urin kuning terang/cerah maka asupan cairan Mama baik/cukup. Tanda-tanda Mama kekurangan cairan selain bisa dilihat dari warna urin yang kuning pekat bahkan cenderung coklat, juga Mama bisa mengalami sembelit/konstipasi, bibir kering, kulit kering. Bila tanda-tanda ini dialami Mama segera tingkatkan asupan cairan Mama.
Mama Menyusui Perlu Minum Susu Khusus?
Jawabannya tidak. Sebab, tidak ada hubungannya minum susu, baik itu susu cair atau susu khusus Mama menyusui dengan banyak sedikitnya produksi ASI. Bila Mama senang minum susu juga tidak masalah, asal tidak berlebihan (secara umum dibatasi 500 ml / 2 gelas per hari). Bila Mama tidak suka minum susu, maka nutrisi yang terdapat dalam susu bisa didapatkan di bahan makanan lain. Misalnya kalsium bisa didapatkan dari sayuran berwarna hijau , ikan teri, tahu , dan lain-lain.
Perlukah Mama menyusui mengonsumsi suplemen vitamin ? Jawabannya secara umum adalah, bila Mama makan makanan bergizi bervariasi, dan Mama serta bayi mendapatkan sinar matahari pagi yang cukup (sumber Vitamin D) maka Mama tidak perlu mengonsumsi suplemen Vitamin. Bila sejak kehamilan, Mama mengalami anemia dan pasca kelahiran juga masih mengalami anemia, segera diskusikan dengan dokter untuk mengonsumsi tambahan/suplemen zat besi. Selain itu, tingkatkan konsumsi makanan yang tinggi zat besi dikombinasikan dengan konsumsi sayur/buah yang kaya Vitamin C agar penyerapan zat besinya optimal.
Makan Daun Katuk, Bermanfaatkan Bagi Mama Menyusui?
Perlukah Mama menyusui makan daun katuk setiap hari supaya ASInya banyak dan lancar? Logika sederhana saya begini, daun katuk tidak tumbuh di semua belahan dunia. Nah, para Mama menyusui yang tinggal di suatu daerah di mana daun katuk tidak tumbuh/tidak tersedia tetap dapat menyusui dengan baik, produksi ASI-nya tidak ada masalah, karena kuncinya adalah memahami Manajemen Laktasi seperti pengosongan payudara (PD) dengan baik setiap menyusui/memerah sehingga hormon Prolaktin dapat maksimal digabungkan dengan perasaan Mama yang bahagia, rileks, yakin bahwa ASI-nya lancar dan cukup bagi bayinya sehingga hormon Oksitosin bekerja maksimal. .
Sudah ada beberapa penelitian mengenai khasiat daun katuk ini. Daun katuk memiliki nama latin Sauropus androgynus leaf. Ada peneliti Indonesia yang meneliti khasiat daun katuk ini pada tikus. Hasil penelitian tersebut diterbitkan pada International Conference on Food Engineering & Biotechnology tahun 2011 di Singapura. Hasilnya bahwa pemberian ekstrak daun katuk pada tikus yang sedang menyusui meningkatkan kadar hormon prolaktin & oksitosin. Semoga di masa mendatang makin banyak penelitian mengenai hal ini dalam skala yang lebih besar. Meski bermanfaat, tapi tidak bisa diambil kesimpulan bahwa Mama menyusui hanya mengutamakan konsumsi daun katuk ini.
KOMENTAR