Tabloid-Nakita.com - Nama merupakan hadiah pertama dari orangtua pada buah hatinya. Jangan asal memberi nama bayi. Berikut rambu-rambu pemberian nama pada bayi.
* Bila orangtua turut serta, diskusikan bersama. Tantangan terbesar orangtua adalah agar tidak terjadi konflik keluarga besar dalam menentukan nama bayi. Sumbangan nama dari kakek nenek, misal, terkadang dirasa sangat tidak “up to date”. Membayangkan kelak anaknya akan “terasing” atau “terlecehkan” hanya karena nama itu membuat orangtua ingin menolaknya. Namun dari sisi pandang kakek nenek, nama tersebut memiliki nilai-nilai spiritual yang perlu dilanggengkan. Akhirnya jadilah nama seperti Raden Roro Alexa Geofany, Muhammad Ricky, atau Leonardo Chaniago.
* Menentukan nama adalah bagian dari pembentukan konsep diri anak di kemudian hari. Untuk itu janganlah terlalu mengabaikan doa dan harapan di balik nama yang dipilih.
* Upayakan memberi nama yang berdampak pada terbentuknya citra positif pada anak. Bisa berupa kebanggaan, kenyamanan, penerimaan, kekuatan, dan sebagainya.
* Diskusi pemberian nama dengan suasana hati yang positif. Pilihlah waktu yang tepat (jangan dalam keadaan terdesak atau karena terpaksa).
* Saat memberi nama, pelajari filosofi dari berbagai budaya ataupun agama. Hal ini berguna agar orangtua mendapatkan nama yang sekaligus menjadi semangat kelanggengan nilai-nilai positif yang diyakini oleh keluarga.
* Saat memilih nama untuk bayi, siapkan juga nama panggilannya. Mengingat salah satu pembentukan identitas diri pada masa bayi adalah dengan panggilan namanya. Nama panggilan, sejatinya harus terdengar mudah untuk diikuti oleh anak. Hal ini mengingat keterbatasan bayi untuk menyebut huruf-huruf tertentu. Jangan pula anak menjadi “frustrasi” dengan nama panggilannya sendiri, karena rumitnya penyebutan nama mereka.
Selamat mencari nama untuk si kecil!
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
KOMENTAR