Menangis karena panik atau takut.
Rasa gemas sering membuat si kecil menjadi rebutan banyak orang untuk menggendongnya secara bergiliran. Tapi situasi ini akan membuat bayi merasa panik dan takut. Karena merasa tidak familiar dengan orang baru, membuat bayi bereaksi dengan tangisan.
Untuk meminimalisir insiden ini, lebih baik minta anggota keluarga atau teman Anda untuk meluangkan waktu berkenalan dengan si kecil dulu saat Anda gendong. Trik ini akan menjadi ‘pemanasan’ sehingga ketika digendong kelak, bayi tidak terlalu kaget.
Menangis karena merasa bosan.
Ini bisa terjadi jika Anda mendudukan mereka stroller terlalu lama, sementara Anda sibuk ngobrol atau makan bersama sahabat Anda. Si kecil tidak merasa lelah, lapar, atau tidak nyaman, mereka hanya merasa bosan dan butuh pemandangan lain. Dan mereka menunjukkannya dengan tangisan.
Coba putar stroller ke arah lain sehingga si kecil bisa melihat hal lain, atau berikan mainan kesukaan untuk menghilangkan kejenuhan.
Menangis karena sindrom bayi kolik.
Apabila bayi Anda menangis tanpa sebab yang jelas dalam jangka panjang setiap harinya, mungkin si kecil terkena sindrom bayi kolik. Sindrom ini biasanya membuat bayi menangis beberapa jam setiap harinya, dan umumnya dilakukan di malam hari.
Belum ada yang tahu pasti apa yang menjadi penyebab sindrom ini. Namun ada satu teori yang mengatakan bahwa sindrom bayi kolik merupakan cara bayi melepaskan diri setelah menjalani sederetan pengalaman baru dan stimulan sepanjang hari. Seperti layaknya orang dewasa, bayi juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam mentoleransi pengalaman baru. (AA)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR