TabloidNakita.com – Apakah Mama pernah mengalami situasi semacam ini? Bayi Mama yang sudah berumur 12 bulan memang mudah rewel, entah saat popok atau bajunya diganti, saat merasa bosan (dan tampaknya ia gampang sekali bosan), atau saat tak ada alasan sama sekali. Mama sudah mencoba segala cara agar si kecil merasa nyaman atau membuatnya sibuk, tapi sepertinya dia mengindahkan apa pun yang Mama lakukan dan sebagai gantinya malah merengek lebih keras. Pada akhirnya Mama frustrasi saat harus menghadapi bayi yang rewel. Untuk membantu Mama, cobalah pahami hal berikut.
Kunci menghadapi bayi yang tengah rewel, yang pertama kali sebaiknya Mama lakukan adalah tetap bersikap tenang karena sesungguhnya bukan Mama seorang yang menghadapi situasi seperti ini dan bukan hanya bayi Mama yang memiliki “hobi” baru, yaitu merengek. Menurut T. Berry Brazelton, dokter anak dan penulis buku Touchpoint, saat berumur 12 bulan, anak-anak mulai membangun kemandiriannya. Pada masa-masa seperti ini, kegiatan sehari-hari Mama yang biasanya tenang, seperti mengganti popok, berubah menjadi pergulatan. Bagi anak, dunia kemandiriannya terbuka tepat pada saat ia mulai belajar berjalan. Dengan semua perubahan ini, anak Mama mulai merasakan ambivalensi. Ia ingin menjadi mandiri dan berusaha mengatasinya dengan semua pilihan baru yang muncul. Periode ini merupakan titik temu (touchpoint)—tidak hanya kemampuan motoriknya yang berubah drastis, anak juga mengalami perkembangan secara emosional. Ini merupakan masa yang menantang bagi anak-anak, dan tentunya bagi orangtua.
Saat harus menghadapi bayi yang rewel cobalah untuk tidak terlalu memusingkan rengekannya. Reaksi yang negatif hanya akan memperkuat perilakunya tersebut. Jika Mama berhasil mengabaikannya, anak biasanya akan menyerah untuk terus berlaku cengeng, untuk kemudian berusaha mencari cara lain yang akan membuat Mama merasa frustrasi. Mengapa dia melakukan itu? Dia hanya sedang mencoba membuat Mama menuruti kemauannya.
Ketika Mama merasa sangat frustrasi menghadapi bayi yang rewel, ambillah napas dalam-dalam dan keluarlah dari kamar selama beberapa menit untuk menenangkan diri (tentunya setelah yakin si kecil aman dalam boksnya atau di tempat bermainnya). Ingatkan diri sendiri bahwa anak Mama saat ini tengah melewati suatu fase dan itu sebentar saja akan lewat. Tetap semangat, ya Ma!
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR