Orangtua dulu memakaikan gurita pada bayinya dengan tujuan agar si bayi tidak masuk angin dan pusarnya enggak bodong. Sebenarnya, bayi tak perlu dipakaikan gurita. Kalau pun mau, gunakan gurita selama tali pusat bayi belum puput untuk menghindari gesekan pada proses penyembuhan bekas lukanya. Namun ikatannya jangan terlalu kencang. Ikatan gurita yang terlalu kuat akan menekan bagian diafragma sehingga memicu bayi jadi gampang muntah, selain juga akan mengganggu gerak pernapasan bayi karena bayi masih menggunakan pernapasan perut. Bukan cuma itu. Volume ruang perut bayi masih kecil, sehingga tekanan akibat ikatan gurita membuat perkembangan organ bagian dalam agak tertahan.
Mengenai pusar bodong, sebenarnya kalau memang si bayi punya bakat bodong, meski dipakaikan gurita pun akan tetap bodong. Bagaimana dengan alasan pemakaian gurita supaya bayi enggak masuk angin? Pada prinsipnya adalah menjaga agar suhu tubuh bayi tetap optimal (berkisar antara 36,5—37,5oC) dan mencegah terjadinya kondisi hipotermi/suhu tubuh di bawah normalnya yang dapat diakibatkan oleh pengaruh suhu lingkungan. Pemakaian gurita dapat digantikan dengan memakaikan kaus dalam dan semacam jaket/mantel untuk mencegah terjadinya hipotermi.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
KOMENTAR