Berikut di antaranya:
• Teether (Mainan Gigit)
Mainan ini sangat baik untuk merangsang keluarnya gigi bayi. Ada banyak ragam teether yang beredar di pasaran, mulai bentuk, ukuran, hingga warna. Umumnya bahan yang digunakan adalah lateks, yang tergolong aman untuk bayi dan terasa lembut bila digigit. Bagian dalamnya ada yang diisi gel atau air. Teether berisi gel lebih disarankan ketimbang yang berisi air karena akan terasa lebih dingin ketika digigit sehingga dapat mengurangi nyeri atau gatal pada gusi.
• Bermain Bunyi-bunyian
Kita dapat memperdengarkan aneka bebunyian dari mulut, seperti menggumam bak seekor lebah, mencicit seperti burung, menggelembungkan pipi, membuat suara seperti sirene dan lain-lain. Pengalaman ini memperluas wawasan si kecil mengenai suara. Kontak mata yang dilakukan selama bermain juga membuat bayi menjadi riang dan percaya diri.
• Cilukba
Permainan ini mengusung konsep bahwa objek itu permanen meski tidak terlihat. Ini menyangkut aspek kognitif yang akan berkembang ke aspek emosi bayi. Ia akan belajar bahwa bila ibunya tidak ada bukan berarti menghilang selamanya, sehingga ia tak perlu menangis bila ibunya tidak ada. Kegunaan lain adalah menciptakan kegembiraan dan kedekatan. Bentuk permainan lain yang memiliki konsep sama dengan cilukba adalah bermain sembunyi tangan.
Interaksi dengan orangtua saat melakukan permainan ini juga bermanfaat untuk mengenalkan intonasi suara dan kata-kata baru. Selain juga, bayi belajar urutan, misalnya orangtua setelah menutup muka lalu membukanya sambil berseru, "Baaa….” Aktivitas ini akan membuatnya gembira. Bila bayi bisa meraih tangan/benda yang digunakan untuk menutup muka, biarkan ia meraihnya karena bermanfaat untuk mengajarinya mengenal tekstur maupun aneka bentuk.
• Memanjat
Paling aman dengan memanjat tubuh orangtua. Lakukan di atas kasur yang empuk sambil berbaring atau duduk. Bisa juga menumpuk beberapa guling dan bantal sebagai lintasan yang harus dilaluinya. Dari permainan ini, bayi belajar keseimbangan tubuh, koordinasi tangan dan kaki serta kekuatan otot; mengenal konsep maju-mundur, atas-bawah; belajar mendengarkan instruksi; dan latihan percaya diri.
• Menara Donat
Pemberian stacking toys (mainan menyusun gelang-gelang pada tiang/menara donat) akan bermanfaat untuk melatih kemampuan koordinasi mata-tangannya.
• Mainan Merangkak
Ada beberapa mainan yang dirancang menstimulasi bayi belajar merangkak, seperti mainan berupa binatang dan bertali. Nah, saat bayi hendak menggapainya, perlahan orangtua menariknya. Demikian seterusnya, tetapi berikan kesempatan juga kepada bayi untuk meraih mainan itu agar ia tidak frustrasi. Jika mainan ini tidak ada, orangtua bisa menggunakan bola atau mainan menarik lainnya. Gulirkan bola/mainan di depannya untuk dikejar dengan cara merangkak. Saat merangkak, bayi juga belajar koordinasi antara tangan, kaki dan mata. Berikan tepuk tangan bila bayi berhasil menangkap bola/mainan itu.
• Menjatuh-jatuhkan Benda
Mulai usia 8—9 bulan, bayi suka melempar dan menjatuh-jatuhkan benda. Sediakan beberapa mainan/benda yang tak mudah pecah bila dilempar/dijatuhkan, sebaiknya yang menimbulkan bunyi. Permainan ini akan mengembangkan kemampuan kognitif bayi karena ia belajar tentang hubungan sebab-akibat. Bayi akan menyadari, setiap benda (yang dijatuhkannya) berbeda-beda, baik bentuk maupun warnanya. Dengan dilempar/dijatuhkan, benda-benda yang berbeda tadi pasti akan mengeluarkan bunyi, ada yang cukup keras, tapi ada juga yang pelan. Semakin banyak ia mengamati kejadian di sekitarnya, semakin bertambah luas pengetahuannya.
KOMENTAR