TabloidNakita.com- Banyak cara menyapih, namun yang paling dianjurkan adalah penyapihan alami (natural weaning) atau menyapih yang aman. Karena dampak psikologisnya paling ringan. Ketahuilah, pada awal proses penyapihan, anak biasanya rewel dan gelisah.
Nah, dengan menyapih yang aman atau alami, semua itu bisa dihindari mengingat saat memasuki usia batita sebetulnya ketergantungan anak pada ASI sudah semakin berkurang.
Berikut cara-cara menyapih yang aman dan alami:
a. Menyapih yang aman sebaiknya pastikan kondisi anak dalam keadaan sehat. Hindari menyapih saat anak sedang sakit, marah atau sedih karena akan membuat anak semakin tertekan dan tidak bahagia. Proses menyapih pun tak lagi aman dan menyenangkan.
b. Komunikasikan keinginan menyapih yang aman dengan pasangan. Penyapihan dapat berjalan lancar bila ada dukungan positif dari suami. Selain itu, berbicaralah pada anak ketika ingin menyapih dengan aman walaupun kemampuan komunikasinya belum berkembang baik. Misal, "Adek, minum susunya siang ini diganti ya dengan jus jeruk. Sama enaknya dengan susu lo."
c. Jelaskan pada anak secara logis tentang menyapih yang aman, mengapa ia harus berhenti menyusu pada ibu. Umpamanya, anak harus disapih karena anak sudah berusia 2 tahun, sudah pintar makan nasi, buah, sayur, dan sebagainya.
d. Saat proses menyapih yang aman, bersikaplah lembut tetapi tegas dan konsisten. Jangan merasa bersalah karena waktu selama dua tahun sudah cukup.
e. Lakukan aktivitas menyenangkan saat proses menyapih yang aman antara ibu dan anak supaya ia tahu bahwa tak mendapat ASI bukan berarti tak dicintai.
f. Jangan menawarkan ASI, atau memberikan ASI sebagai jurus ampuh saat anak rewel, terjatuh, atau menangis. Semua itu akan menggagalkan proses menyapih yang aman.
g. Berikan contoh melalui lingkungan sosial anak ataupun buku-buku bacaan yang menggambarkan tentang kemandirian tokoh yang tak lagi menyusu pada ibu.
Mama, sudah siap menyapih yang aman?
KOMENTAR