TabloidNakita.com - Berikut 7 penyebab anak mengemut makanannya:
1. Sedang Tumbuh Gigi
Anak mengemut makanan karena ia sedang tumbuh gigi, bisa saja anak makan dengan cara mengemut. Mungkin, kala makanan menyentuh gusinya, ia merasa sakit atau tak nyaman, atau mungkin ada makanan yang menyangkut, dan lain-lain. Secara fisik, ketaknyamanan karena gigi yang sedang bertumbuh ini memang kerap mengganggu anak-anak. Hanya saja si kecil belum bisa menceritakannya.
2. Ada Penyakit Membuat Anak Mengemut Makanan
Anak mengemut makanan juga bisa disebabkan penyakit/infeksi yang tak diketahui orangtua, semisal sakit gigi atau sariawan. Kala sakit gigi, anak akan merasa sakit saat mengunyah dan menelan. Akhirnya, diemutlah makanan yang masuk ke mulutnya. Namun bila penyebabnya sakit, kebiasaan mengemut makanan ini hanya bersifat temporer.
3. Tak Diajarkan Cara Makan Yang Benar
Bila orang tua tak mengajarkan cara makan yang benar sejak anak mengenal makanan padat, jadilah si anak akan mengemut makanannya. Seperti kita tahu, ada tahapan pemberian makanan pada anak, dari makanan cair ke semi padat, lalu padat. Tentunya, mengonsumsi makanan padat berbeda dengan mengisap ASI atau mengedot susu botol.
Makanan padat perlu dikunyah dulu baru ditelan, dan perlu gerakan lidah serta rahang sedemikian rupa hingga makanan bisa masuk ke kerongkongan. Nah, kebiasaan mengemut makanan akan terjadi kalau anak tak diajarkan cara makan seperti itu. Biasanya dimulai ketika anak mengenal makanan padat, sekitar usia 8 bulan ke atas hingga usia sekitar 2-3 tahun.
Celakanya, beberapa orang tua yang merasa putus asa menghadapi anak yang mengemut makanan, lalu memberi kompensasi berupa pemberian cairan/susu. Padahal, cara ini tak menyelesaikan persoalan anak senang mengemut makanan. Setelah gigi anak keluar dan lengkap, ia tetap belum bisa makan dengan baik karena tak tahu bagaimana cara makannya: apakah harus langsung ditelan, dilepeh, atau diisap.
4. Anak Dipaksa Makan
Memaksa anak untuk makan justru bisa mengundang anak mengemut makanannya. Dengan kata lain, anak mengemut makanan sebagai bentuk protes karena makan bukan kegiatan yang menyenangkan baginya. Sebagian pakar perkembangan melihat, kesulitan makan pada anak akibat “dosa” orangtua yang kadang terlalu “perhatian” dengan pertumbuhan anaknya, hingga mereka menjejalinya dengan segala macam makanan bergizi. Atau mereka malah terlalu melindungi anaknya dari makanan keras dan susah dikunyah hingga anak tak belajar mengunyah, maupun terlalu lama membiarkan anak menggunakan dot hingga terbiasa mengisap dan mengemut. Akibatnya, anak senang mengemut makanan.
5. Menu Makanan Tak Bervariasi
Selera anak kecil relatif mudah berubah; hari ini suka soto, besok suka bakso, misal. Jadi, tak heran kalau ia tidak antusias melihat menu makanan yang dibuat ibunya atau pengasuh, karena sudah menduga tak ada yang istimewa, “Ah, paling-paling juga seperti kemarin.” Anak pun mengemut makanan.
6. Jangka Waktu Pemberian Makan
Bisa saja, kan, anak mengemut makanan masih kenyang kala disuruh makan? Oleh karena itu, jangka waktu pemberian makan juga harus diperhatikan. Apalagi bila orangtua juga menyediakan snack-snack atau camilan di antara waktu makan utama, hingga kala ia harus benar-benar makan, perutnya sudah merasa "penuh".
7. Suasana Makan Yang Terburu-buru
Suasana makan yang terburu-buru membuat anak berada dalam situasi terpaksa, sehingga anak mengemut makanan. Misal, ibu cuma punya waktu sedikit untuk menemani anaknya makan karena harus berangkat ke kantor. Masalahnya mungkin waktu yang tersedia itu memang tak cukup bagi si anak. Jadi, jika orangtua hanya punya waktu sedikit, ya, jangan menyuapi anak karena hanya akan membuatnya makan dalam keadaan terpaksa hingga ia merasa tak ada kesenangan sama sekali. Kalau situasi ini terjadi terus-menerus, bukan tak mungkin aksi protesnya ditunjukkan lewat mengemut makanan.
KOMENTAR