Namun, anak batita dapat dengan cepat menilai mana yang banyak dan sedikit ataupun membedakan 1 jeruk dengan 2 jeruk. Hebat bukan? Sebab seperti dikatakan Howard Gardner, kecerdasan matematika merupakan salah satu dari kecerdasan majemuk (multiple intelligences) yang dimiliki manusia (dengan tingkat potensi yang berbeda-beda pada setiap anak tentunya).
Kemampuan matematis seperti halnya kemampuan bahasa menjadi bagian dari fungsi otak yang begitu terstimulasi akan terasah menjadi keterampilan.
3. Memahami pengurangan
Sebuah percobaan pernah dilakukan pada anak batita berumur 14-16 bulan di California, yang menunjukkan bahwa mereka sudah memperlihatkan kemampuan untuk memahami pengurangan.
Si kecil diperlihatkan 3 buah boneka beruang. Kemudian, seorang dewasa mengambil salah satu boneka tersebut dengan cepat lalu menyembunyikannya. Beberapa batita menunjukkan keterkejutannya melihat boneka yang hilang.
Di antara mereka, bahkan ada yang menangis karena merasa kehilangan. Jelas para batita sudah memahami, bahwa dari sekian jumlah boneka ada satu yang hilang, atau tiga boneka telah berkurang menjadi dua.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
KOMENTAR