Baca juga: Sebaiknya, Gendong Anak di Pinggul Sebelah Kiri
Namun, jika permintaan gendong selalu dikabulkan, orangtua sama saja tak melatih kekuatan fisiknya. Anak jadi tambah tidak fit. Ujung-ujungnya ia akan semakin sering minta digendong.
- Digendong kadang bukan murni permintaan anak, tetapi ada campur tangan orangtua yang merasa tak aman melepas anaknya berjalan dan berlari ke sana kemari.
Orangtua takut anaknya jatuh, terbentur tembok, atau terluka. Ketakutan-ketakutan yang kadang berlebihan ini mendorong orangtua untuk selalu “melindungi” anaknya dengan sering menggendong. Kalau demikian adanya, tak heran bila si anak akan lebih terbiasa digendong.
- Ayah atau ibu merasa tidak tega dan bersalah jika tidak menuruti keinginan anaknya yang minta digendong. Rasa tidak tega biasanya muncul pada orangtua yang seharian harus berada di luar rumah dan meninggalkan anak.
Baca juga: Menggendong Anak Saat Hamil Muda, Bolehkah?
Bisa juga, si orangtua memang tidak tahan atau tidak sabaran mendengar rengekan anaknya.
- Orangtua merasa lebih mudah mengawasi anaknya bila digendong daripada menjaganya ketika berjalan dan berlari.
Memang, mengawasi batita yang sedang aktif membutuhkan usaha yang cukup melelahkan.
Inilah yang kadang dihindari orangtua, apalagi kalau orangtuanya sedang sibuk mengerjakan sesuatu.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
KOMENTAR